Keracunan Massal di Klaten

BREAKING NEWS: Satu Orang Meninggal Dunia Diduga Keracunan Makanan di Desa Karangturi Klaten

Korban mengalami diare dan dehidrasi berat, sehingga terjadi gangguan arahnya gagal ginjal. Selain itu juga ada penyakit penyertanya

|
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/Dewi Rukmini
KERACUNAN MAKANAN : Malam Penuh Keceriaan, Pagi Penuh Kepanikan: 64 Warga Klaten Keracunan Hidangan Halal Bihalal. Petugas sedang mengecek kondisi seorang warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, yang diduga mengalami keracunan makanan pada Senin (14/4/2025). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Satu orang warga dikabarkan meninggal dunia setelah diduga mengalami gejala keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Identitas korban meninggal dunia itu adalah Suparno (72), warga Dukuh Kwagean, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Klaten, Hanung Sasmito Wibawa, mengatakan korban meninggal dunia pada Senin (14/4/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

AMBIL SAMPEL MAKANAN: Mobil ambulance terlihat bersiaga mengantarkan warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang mengalami gejala keracunan makanan, pada Senin (14/4/2025).
AMBIL SAMPEL MAKANAN: Mobil ambulance terlihat bersiaga mengantarkan warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang mengalami gejala keracunan makanan, pada Senin (14/4/2025). (Tribunjogja.com/Dewi Rukmini)

Korban dikatakan menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Soeradji Tirtonegoro. 

"Ada satu orang yang meninggal dunia dengan riwayat kebutuhan khusus. Jadi menurut informasi yang kami terima dari RSUP dr Soeradji Tirtonegoro (RSST) korban ada kelainan di jantung. Jadi memang ada komorbitnya," ucap Hanung kepada Tribunjogja.com, Selasa (15/4/2025). 

Hanung menyampaikan pihak tenaga medis telah melakukan resusitasi atau tindakan darurat untuk memulihkan fungsi jantung dan paru-paru yang berhenti.

"Namun Tuhan berkendak lain. Jadi memang karena komorbid itu dengan adanya pemberat komplikasi itulah yang menyebabkan beliau meninggal," jelasnya.

Makan lebih banyak

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto, menambahkan bahwa korban yang meninggal dunia memakan hidangan hajatan wayang kulit lebih banyak dari warga lainnya.

Dikatakan korban memakan dua kardus hidangan makan.

"Setelah keluar diagnosa dari RSUP dr Soeradji Tirtonegoro bahwa memang korban mengalami diare dan dehidrasi berat, sehingga terjadi gangguan arahnya gagal ginjal. Selain itu juga ada penyakit penyertanya," tuturnya. 

Lebih lanjut, Anggit menyebut sampai pagi ini tercatat ada 110 warga bergejala keracunan makanan.

Dari jumlah tersebut terdapat 72 orang yang menerima rawat jalan dan 37 orang dirawat inap.

Para korban dirawat di lima rumah sakit antara lain RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, RSUD Bagas Waras, Puskesmas Gantiwarno, Rumah Sakit Cakra Husada, dan RS Bhayangkara Sleman. 

"Dugaan sementara, jelas kemungkinan keracunan karena olahan makanan. Jadi sampel makanan sudah kami kirim ke lab Semarang, mulai dari nasi, rendang sapi, krecek, acar, kerupuk, sama snacknya," tandas dia. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved