Kritik Keras PS HW UMY Soroti Drawing Liga 4, Minta Transparansi dan Evaluasi Menyeluruh

Drawing Liga 4 yang secara tidak profesional dan tidak transparan. Itu sudah mencederai semangat fair play dalam sepak bola

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
Dok. PSHW UMY
DRAWING LIGA 4: Foto dok ilustrasi. Pemain PSHM UMY saat berlaga di Liga 3 DIY musim 2023 lalu. Manajer tim PS HW Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Agus Ferianto, menyesalkan pelaksanaan pengundian babak 64 besar Liga 4 Nasional musim 2024–2025 yang dinilai tidak profesional dan tidak transparan.  

TRIBUNJOGJA.COM - Manajer tim PS HW Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Agus Ferianto, menyesalkan pelaksanaan pengundian babak 64 besar Liga 4 Nasional musim 2024–2025 yang dinilai tidak profesional dan tidak transparan. 

Ia menilai proses drawing yang digelar sebelumnya pada 10 April 2025 telah mencederai semangat fair play dalam sepak bola Indonesia.

“Kami menyesalkan drawing Liga 4 yang secara tidak profesional dan tidak transparan. Itu sudah mencederai semangat fair play dalam sepak bola,” ujar Agus.

Ia menilai persoalan ini tidak cukup diselesaikan hanya dengan pengulangan. Menurutnya, perlu ada pengusutan tuntas jika memang ada indikasi pelanggaran.

“Kalau itu minimal tidak cuma diulang, seharusnya diusut tuntas sekalian kalau memang ingin memperbaiki sepak bola Indonesia,” katanya.

Agus juga menyinggung nama Ketua Asprov PSSI DIY, Dessy Arfianto, yang menjadi sorotan publik dalam kasus ini. Ia menilai alasan yang digunakan dalam pembelaan terhadap pelaksanaan drawing tersebut tidak logis.

“Sebagai orang Jogja, saya juga malu dipimpin oleh seorang pemimpin yang sedang viral dengan alasan tangannya sakit. Itu kan tidak mutu. Komentar-komentar di media sosial juga seperti itu. Kami tidak dalam posisi mendesak Mas Dessy mundur, tapi masyarakat kan bisa menilai sendiri,” ucapnya.

Agus menambahkan bahwa pihaknya merasa lelah jika harus terus mengikuti sistem kompetisi yang tidak adil. Ia menyebut bahwa manajemen PS HW UMY tidak mencari keuntungan dari sepak bola, melainkan hanya ingin memberi ruang pembinaan kepada pemain dan pelatih muda.

“Kalau kompetisinya seperti ini, ya kami pikir ulang. Muhammadiyah sendiri juga sudah menyatakan hal yang sama. Kami ini membiayai sepak bola dengan lelah-lelah, tapi kalau dipermainkan seperti itu ya kami kembalikan saja,” ujar dia.

Ia berharap ke depan PSSI dapat menyelenggarakan drawing secara profesional dan transparan, serta menjadikan kejadian ini sebagai evaluasi menyeluruh.

“Kalau mau drawing seperti kemarin, anak SD saja bisa. Apa yang dikatakan Pak Erick Thohir soal menjaga intensitas itu benar. Karena Liga 4 adalah ekosistem paling bawah dalam sepak bola Indonesia, tempat kami belajar fair play. Tapi kalau dipermainkan seperti itu, ya bagaimana?” katanya.

PS HW UMY saat ini tetap mempersiapkan diri untuk mengikuti putaran nasional Liga 4, meskipun menurut Agus, kepercayaan terhadap pengurus kompetisi mulai tergerus.

Pengundian Ulang Ditetap
Setelah viralnya dugaan kecurangan dalam proses drawing sebelumnya, PSSI melalui Ketua Umum Erick Thohir memutuskan untuk mengulang pengundian babak 64 besar. Drawing ulang dijadwalkan pada Senin (14/4/2025) pukul 14.00 WIB dan akan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PSSI TV.

Dalam surat resmi yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, disebutkan bahwa hasil drawing pada 10 April 2025 dibatalkan. Selain itu, proses penambahan dan pergantian pemain untuk putaran nasional dijadwalkan berlangsung pada 11–18 April 2025.

“Demi menjunjung fair play dan integritas kompetisi, kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait,” ujar Erick Thohir dalam keterangan resminya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved