Penertiban Andong Jadi Langkah Awal Atasi Bau Pesing di Malioboro

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyebutkan bahwa penertiban lokasi parkir andong akan memudahkan pengelolaan kebersihan di area Malioboro

Tribunjogja.com/Azka Ramadan
ILUSTRASI - Andong melintas di jalan Malioboro Jogja. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai fokus pada penataan parkir andong sebagai upaya awal mengatasi permasalahan bau tidak sedap di kawasan Malioboro.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyebutkan bahwa penertiban lokasi parkir andong akan memudahkan pengelolaan kebersihan di area wisata ikonik tersebut.

“Prinsip gini, kan andong belum tentu parkir di cekungan (tempat parkir andong) itu. Kalau nanti parkirnya tertib di cekungan itu kan mengkondisikannya lebih mudah,” ujar Hasto saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (11/4/2025).

Hasto menegaskan, salah satu penyebab utama bau pesing yang kerap dikeluhkan wisatawan dan warga berasal dari kotoran dan urin kuda penarik andong.

Popok atau wadah penampung kotoran yang digunakan saat ini dinilai belum cukup efektif, sehingga kotoran kerap tercecer di jalan.

“Termasuk menjadi pikiran saya, karena saya harus memikirkan pampers (tempat kotoran) kuda,” lanjutnya.

Baca juga: Kusir Andong Wisata Malioboro Rasakan Dampak Penurunan Daya Beli Masyarakat, Penumpang Turun Drastis

Dengan penataan parkir yang lebih tertib, diharapkan proses pembersihan jalan menjadi lebih mudah dilakukan, baik oleh petugas kebersihan maupun para kusir andong.

Setelah penataan parkir, langkah berikutnya adalah kajian lebih lanjut mengenai teknologi atau desain wadah penampung kotoran dan urin kuda yang lebih optimal.

“Bagaimana menampung kencing kuda supaya lebih baik. Karena perlu kajian dulu,” terang Hasto.

Upaya ini turut mendapat respons dari para kusir andong. Ketua Paguyuban Kusir Andong Yogyakarta, Purwanto, menyatakan bahwa dalam waktu dekat paguyubannya akan bertransformasi menjadi koperasi sesuai anjuran pemerintah.

Langkah ini diyakini akan memperkuat komunikasi antara kusir andong dan pemerintah kota.

“Data yang tercatat di Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, itu ada 421 andong dan sekitar 500 anggota,” ujarnya.

Penataan menyeluruh terhadap operasional andong ini diharapkan menjadi bagian dari upaya menjaga kenyamanan dan kebersihan kawasan Malioboro sebagai destinasi wisata unggulan di Yogyakarta. (*)
 
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved