Diterima Sri Sultan HB X, Delegasi Polandia Tawarkan Kerja Sama Pengembangan Bahasa dan Pendidikan
Secara khusus, Polandia juga menawarkan kerja sama dalam pengembangan bahasa dan pendidikan, termasuk rencana program pengajaran Bahasa Polandia.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Polandia menjajaki potensi kerja sama di berbagai bidang dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Penjajakan ini mengemuka dalam kunjungan Duta Besar Polandia untuk Indonesia, Barbara Szymanowska, bersama sejumlah anggota parlemen Polandia, ke Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (10/4/2025).
Pertemuan yang berlangsung di Gedhong Wilis tersebut diterima langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, serta didampingi oleh Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY, Agus Priono.
Kunjungan ini menjadi bagian dari peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Polandia.
“Perayaan 70 tahun hubungan diplomatik ini penting bagi kami. Karena itu, kami datang ke Yogyakarta bersama anggota parlemen, dan sangat berbahagia bisa bertemu langsung dengan Sri Sultan. Kami tertarik untuk menjajaki kolaborasi lebih jauh dengan DIY,” ujar Szymanowska usai pertemuan.
Ia menjelaskan, pemerintah Polandia membuka peluang kerja sama di bidang budaya, ekonomi, politik, hingga pendidikan.
Secara khusus, Polandia juga menawarkan kerja sama dalam pengembangan bahasa dan pendidikan, termasuk rencana pembukaan program pengajaran Bahasa Polandia di perguruan tinggi di Yogyakarta.
Szymanowska menambahkan, kehadiran mahasiswa asal Polandia yang sedang menempuh studi di Yogyakarta menjadi salah satu alasan kuat penguatan hubungan people-to-people antara kedua wilayah.
“Kami sangat mendukung inisiatif pertukaran pelajar, kerja sama akademik, dan pengembangan ilmu pengetahuan,” katanya.
Sementara itu, menurut Agus Priono, dalam pertemuan tersebut Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan pentingnya pendekatan berbasis masyarakat dalam kerja sama bilateral.
Menurutnya, kerja sama tidak semata dilakukan antar-pemerintah, namun juga perlu melibatkan masyarakat secara langsung.
“Ngarsa Dalem menekankan bahwa kerja sama orang per orang, seperti pelaku seni dan budaya dari masing-masing negara, akan lebih memberi dampak langsung bagi masyarakat. Ini yang diharapkan dapat menjadi landasan utama hubungan DIY dan Polandia ke depan,” ujar Agus.
Ia menambahkan, pendekatan serupa telah diterapkan dalam sejumlah kerja sama Pemda DIY dengan wilayah lain seperti Kyoto (Jepang), Gyeongsangbuk (Korea Selatan), dan Victoria (Australia).
Kolaborasi yang berbasis pada masyarakat, menurut Agus, terbukti membawa manfaat konkret bagi warga.
Tak hanya di sektor budaya dan pendidikan, kerja sama antara Polandia dan DIY ke depan juga akan merambah sektor ekonomi dan bisnis.
Mapolda DIY Dibersihkan Usai Kericuhan, Sri Sultan HB X Pastikan Situasi Kondusif |
![]() |
---|
Kebijakan Harus Peka, Sri Sultan HB X Tekankan Pentingnya Empan Papan |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X: Pejabat Harus Peka, Jangan Timbulkan Kecemburuan Sosial |
![]() |
---|
Arti Gendhing Raja Manggala yang Diputar Saat Sri Sultan Temui Massa di Mapolda DIY |
![]() |
---|
Jaga Kondusifitas, Pelajar dan Mahasiswa Sumut di Jogja Diminta Ikuti Imbauan Sri Sultan HB X |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.