Kalurahan Purwosari Kulon Progo Jadi Lumbung Mataraman, Optimalkan Hasil Bumi dan Destinasi Wisata

Lurah Purwosari, Sri Murtini, mengatakan pengembangan Lumbung Mataraman mulai dilakukan sejak 2024 lalu.

|
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
PERESMIAN - Acara peresmian Lumbung Mataraman Dewi Sri Purwosari di Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo, Rabu (09/04/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kalurahan Purwosari di Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo dijadikan sebagai salah satu lokasi Lumbung Mataraman.

Peresmiannya dilakukan pada Rabu (09/04/2025).

Lurah Purwosari, Sri Murtini, mengatakan pengembangan Lumbung Mataraman mulai dilakukan sejak 2024 lalu.

Saat itu pihaknya mendapatkan amanah langsung Pemda DIY.

"Kami diamanahkan untuk mengelola anggaran sebesar Rp750 juta dari Dana Keistimewaan (Danais) menjadi Lumbung Mataraman," jelas Sri.

Anggaran tersebut digunakan untuk membangun sejumlah fasilitas pendukung.

Seperti Pendopo Tani sebagai tempat pertemuan, kandang komunal untuk ternak kambing, hingga penyediaan benih tanaman pangan seperti padi dan jenis palawija.

Adapun kambing yang diternak awalnya sebanyak 20 kambing domba betina dan 2 kambing domba jantan.

Jumlahnya saat ini sudah bertambah sebanyak 4 ekor.

"Kandang komunal tersebut bisa dimanfaatkan oleh para peternak muda kami dalam membudidayakan kambing domba," ujar Sri.

Baca juga: Angka Kunjungan Wisata di Kulon Progo Turun, Bupati: Imbas Lesunya Daya Beli Masyarakat

Lumbung Mataraman "Dewi Sri Purwosari" ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat.

Terutama melibatkan para petani, peternak, serta Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk pengembangan hasil pertanian dan peternakannya.

Sri mengatakan Lumbung Mataraman Purwosari akan dikembangkan dengan konsep Agrowisata Budaya.

Pengembangannya terintegrasi dengan program Desa Wisata, Desa Budaya, dan Desa Prima.

"Lumbung Mataraman ini akan menjadi destinasi tambahan di Purwosari," katanya.

Pati Paniradya Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, menjelaskan Lumbung Mataraman merupakan satu dari 11 program strategis Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.

Tujuannya untuk membentuk kemandirian dan ketahanan pangan.

Kalurahan Purwosari sendiri sudah menerima berbagai program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Danais DIY sejak 2021 lalu.

Program yang telah diberikan antara lain Jaga Warga, wisata, rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan terakhir Lumbung Mataraman.

"Berbagai program tersebut menunjukkan bahwa ada manfaat nyata dari Danais untuk masyarakat," jelas Aris.

Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko, mengapresiasi dukungan Pemda DIY khususnya Paniradya Keistimewaan dalam mendukung pembangunan di wilayahnya. Terutama di bidang pertanian yang jadi sektor utama.

Menurutnya, ada sebanyak 32 KWT di Kulon Progo yang telah mendapatkan dukungan Danais lewat program Lumbung Mataraman. Program tersebut berjalan sejak 2017 lalu.

"Kami berharap Lumbung Mataraman di Purwosari ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Ambar.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved