Dinkes Bantul Imbau Masyarakat Tidak Konsumsi Makanan Berlebihan saat Lebaran
Mengontrol atau mencegah konsumsi makanan yang berlebihan saat momen Idulfitri menjadi kunci untuk menjalankan hidup yang sehat.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mengimbau kepada masyarakat untuk dapat menjaga pola makan yang sehat dengan cara makan yang teratur dan tidak mengonsumsi makanan yang berlebihan saat Idulfitri 2025.
Kepala Dinkes Kabupaten Bantul, Agus Tri Widyantara, mengatakan selepas momen Ramadan atau saat Idulfitri 2025, biasanya banyak masyarakat yang bertamu atau menjalin silahturahmi.
Bahkan ada yang berkeliling mengunjungi sesama tetangga kampungnya.
"Saat bertamu, biasanya ada sajian makanan yang diberikan oleh pemilik rumah. Boleh saja, masyarakat mengonsumsi sajian makanan yang ada. Namun, kami imbau agar tidak mengonsumsi sajian makanan yang berlebihan," kata Agus, Jumat (26/3/2025).
Pasalnya, mengonsumsi makan yang berlebihan berpotensi menimbulkan penyakit, mulai dari hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, sampai diabetes.
Maka, mengontrol atau mencegah konsumsi makanan yang berlebihan saat momen Idulfitri menjadi kunci untuk menjalankan hidup yang sehat.
"Ketika lebaran ini banyak event-event yang mungkin nanti melibatkan masyarakat bersama. Ya tentunya, hal yang berkaitan dengan keamanan pangan ini yang menjadi prioritas kami untuk diwaspadai, sehingga teman-teman di Puskesmas kami minta juga untuk siap melakukan pemantauan pangan saat Idulfitri nanti," papar dia.
Baca juga: Kemenag Bantul Lakukan Pendataan Lokasi Salat Idulfitri 2025
Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul, Samsu Aryanto, berujar, selama momen Idulfitri nanti masyarakat juga perlu mewaspadai potensi penyakit keracunan makanan, new emerging disease, demam berdarah, hingga leptospirosis.
"Penyakit new emerging disease ini penyakit yang kemungkinan muncul dikarenakan dibawa saat mobilisasi orang yang berwisata atau pulang kampung. Nah, itu perlu diwaspadai, walau sampai saat ini belum ada temuannya," papar dia.
Demikian pula dengan penyakit demam berdarah dan leptospirosis.
Kata Samsu, walau dua jenis penyakit itu saat ini landai, namun masih perlu diwaspadai dengan menjaga prilaku hidup bersih dan sehat.
"Sejauh ini, semua potensi penyakit yang ada masih dalam tahap normal. Misalnya, demam berdarah di Bantul, mulai melandai sejak periode kemarin. Ya yang paling diwaspadai ya new emerging disease saja," ucapnya.
Namun, pihaknya optimis, usai Ramadan, masyarakat Bumi Projotamansari masih tetap aman dan sehat.
Sebab, berkaca dari momen yang sama pada tahun-tahun sebelummya, pihaknya tidak menemukan peningkatan kasus tertentu.
"Momen Lebaran Idulfitri tahun lalu, di Bantul semua aman dan sehat. Masyarakat tidak banyak yang mengeluhkan penyakit tertentu. Ya kami harap, pada Idulfitri tahun ini juga demikian, masyarakat tetap aman dan sehat agar dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya," pinta dia.(*)
Hingga Agustus 2025, Ada Dua Kasus Infeksi Cacing Pita Menyerang Balita dan Orang Dewasa di Bantul |
![]() |
---|
Pemkab Bantul Gencarkan Kampanye Pencegahan Stunting |
![]() |
---|
CKG Siswa di Bantul Berjalan Bertahap, Dinkes Terapkan Langkah Jemput Bola |
![]() |
---|
Hingga Triwulan Kedua Tahun 2025, Tercatat 74 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Bantul |
![]() |
---|
Hingga Juli 2025, Dinkes Bantul Temukan 24 Kasus Hepatitis B |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.