Dinas Sosial DIY Targetkan Sekolah Rakyat Diluncurkan 1 Juli 2025

Sekolah Rakyat akan menyasar anak-anak dari keluarga dengan desil 1 dan 2, yang memiliki keterbatasan ekonomi namun memiliki potensi yang besar

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
SEKOLAH RAKYAT : Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih menargetkan Sekolah Rakyat di DIY diluncurkan pada Juli mendatang 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, mengungkapkan bahwa persiapan untuk pelaksanaan Sekolah Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah memasuki tahap koordinasi intensif dengan pemerintah pusat. 

Program ini bertujuan memberikan pendidikan yang setara dengan sekolah formal bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Sekolah Rakyat akan menyasar anak-anak dari keluarga dengan desil 1 dan 2, yang memiliki keterbatasan ekonomi namun memiliki potensi yang besar.

"Untuk sekolah rakyat, kami baru mengusulkan lokasi lahan yang diharapkan seluas 5 hingga 10 hektare. Lokasi tersebut akan ditindaklanjuti oleh pusat bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melihat kelayakan pembangunan," jelas Endang.

Proses persiapan sekolah rakyat ini masih berjalan dengan berbagai tahap yang harus dipersiapkan.

Salah satunya adalah persiapan sumber daya manusia (SDM) untuk pamong dan pengasuh, yang akan difasilitasi oleh Dinas Sosial. 

Namun, untuk tenaga pengajar seperti guru dan kepala sekolah, itu wewenang langsung dari pusat. 

Endang menambahkan bahwa Dinas Sosial DIY bertanggung jawab untuk menyiapkan kebutuhan ruang belajar yang sesuai dengan jumlah siswa yang diusulkan.

"Targetnya adalah peluncuran pada 1 Juli mendatang, meskipun saat ini kami masih dalam proses. Lokasi yang siap antara lain yang ada di Sono Sewu, milik Kementerian Sosial," tambah Endang. 

Baca juga: Sekolah Rakyat di Magelang Disiapkan di 2 Titik Lokasi, Tiap Sekolah Tampung 1.000 Siswa

Sekolah Rakyat ini akan mengintegrasikan sistem pendidikan dengan asrama, sehingga siswa yang terpilih tidak hanya mendapatkan pendidikan formal tetapi juga tinggal di asrama sebagai bagian dari pembinaan mental dan karakter.

Endang juga menjelaskan bahwa proses pembangunan untuk Sekolah Rakyat ini dilakukan secara bertahap.

Beberapa lokasi sudah dipersiapkan, di antaranya di Gilang Harjo, Pandak, Bantul, yang telah memiliki lahan seluas lima hektare. 

"Kami telah mengusulkan lahan ini kepada Kementerian Sosial, dan pengusulannya telah ditandatangani oleh Gubernur DIY," ujarnya. 

Namun, sementara itu, untuk tingkat SMA, pengusulan sudah dilakukan, dan jumlah rombongan belajar (rombel) yang diajukan sementara ini adalah enam rombel, yang masing-masing terdiri dari dua rombel per kelas 10, 11, dan 12.

Pemilihan lokasi untuk Sekolah Rakyat ini menjadi hal yang sangat penting.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved