Cerita Porter Stasiun Yogyakarta Jelang Lebaran 2025, Meski Orderan Masih Sepi Namun Tetap Bekerja

Hingga H-4 lebaran, sejumlah porter di Stasiun Yogyakarta menyebut masih sepinya orderan.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA / Almurfi Syofyan
MENGAIS REZEKI - Seorang porter mendorong troli berisi tas dan koper pemudik yang berangkat dari Stasiun Yogyakarta, Rabu (26/3/2025) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Momentum Idulfitri biasanya menjadi ladang cuan bagi para porter untuk mendapat orderan dari pemudik saat datang atau berangkat dari Stasiun Yogyakarta.

Namun, di momen Lebaran 2025 kali ini nampaknya berbeda.

Sebab, hingga H-4 lebaran, sejumlah porter di Stasiun Yogyakarta menyebut masih sepinya orderan.

Seorang Porter di Stasiun Yogyakarta, Yohri (45)  menyebut jika orderan yang didapat pada momentum mudik lebaran di Stasiun Yogyakarta tahun ini masih tergolong sepi.

"Tahun ini yang mudik kayaknya sedikit dibanding tahun lalu," ujarnya saat berbincang dengan Tribun Jogja di Stasiun Yogyakarta, Rabu (26/3/2025).

Meski orderan masih sepi, pria yang berdomisili di Kalasan, Sleman itu memilih untuk tetap bekerja.

Yohri tak punya pilihan lain agar asap dapur tetap mengepul.

Setelah berhenti sebagai sopir rosok pada setahun lalu, Yohri bilang, menjadi porter adalah satu-satunya sumber pendapatannya untuk mengais rezeki.

"Kita pendapatannya nggak mesti. Nggak bisa target harus dapat segini setiap hari. Kita kerja untuk dapat 10 orderan mungkin bisa dan memang segitu rata-rata kalau di hari normal," jelasnya.

Baca juga: KAI Daop 6 Yogyakarta Bakal Hadirkan Beragam Pertunjukan Seni dan Budaya di Stasiun Yogyakarta

Dia pun merinci, pada Rabu (26/3/2025), hingga pukul 11.00 WIB, dirinya baru mendapat dua orderan dari penumpang. Meski begitu, dia tak surut dan tetap semangat melayani penumpang.

"Hari ini kereta dari Jakarta masih kosong-kosong. Dari Surabaya juga gitu tadi. Saya hari ini sampai pukul 11.00 WIB baru dapat 2 orderan," ulasnya.

Menurutnya, sepinya pemudik dari Jakarta dan sekitar di tahun ini diduga karena beberapa waktu lalu sejumlah wilayah di Jakarta sempat terdampak banjir.

Sehingga mempengaruhi pemudik untuk pulang kampung karena butuh dana ekstra untuk memperbaiki rumah yang terdampak.

Di momen jelang lebaran ini, lanjutnya, rata-rata dirinya mendapat rezeki Rp 100 ribu per hari dan itu tetap disyukuri.

Yohri pun berharap dengan semakin dekatnya hari lebaran, orderan bisa semakin meningkat agar kebutuhan rumah tangganya selama lebaran tetap dapat terpenuhi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved