Arus Mudik 2025
Tanjakan Clongop Gunungkidul Sudah Bisa Dilewati, Dishub: Hanya untuk Kendaraan Pribadi
Jalur penghubung wilayah Gunungkidul- Klaten inipun sudah bisa dilewati namun hanya direkomendasikan untuk kendaraan pribadi
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Proses normalisasi jalan baru Tanjakan Clongop di Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gendangsari, Kabupaten Gunungkidul, rampung dilakukan.
Jalur penghubung wilayah Gunungkidul- Klaten inipun sudah bisa dilewati namun hanya direkomendasikan untuk kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat.
Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Gunungkidul, Bayu Susilo Aji, mengatakan pembukaan akses jalan Tanjakan Clongop dilakukan sejak Jumat (21/3/2025), setelah dilakukan proses normalisasi pasca kejadian longsor beberapa waktu lalu.
"Jadi, untuk jalur sudah bisa digunakan. Namun, hanya direkomendasikan untuk kendaraan pribadi atau kendaraan kecil. Sedangkan, untuk kendaraan besar tidak kami rekomendasikan untuk melintasi jalur ini," ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (24/3/2025).
Dia menjelaskan pertimbangan tidak direkomendasikan kendaraan besar melintasi jalur ini sebab curah hujan diprediksi masih tinggi sehingga potensi terjadi longsor susulan.
Selain itu, pertimbangan lain karena disekitar tanjakan Clongop masih banyak medan jalan berupa tikungan tajam dan curam.
"Jadi, ini sangat berbahaya jika kendaraan besar melintas di sana. Maka dari itu, kami imbau hanya untuk kendaraan kecil saja," ucapnya.
Baca juga: Normalisasi PascaLongsor, Tanjakan Clongop Gunungkidul Bakal Dibangun dengan Terasering
Sementara itu, Kepala DPUP ESDM DIY Anna Rina Herbranti membenarkan saat ini proses normalisasi Tanjakan Clongop sudah rampung dilakukan.
"Benar, proses normalisasi dengan membuat terasering sudah selesai kami lakukan. Dan, untuk kondisi sudah diperbolehkan digunakan lagi sebagai akses jalan," terangnya.
Dia menuturkan proses normalisasi dengan terasering dilakukan pada bagian tebing yang longsor dan rekahan baru yang berada di atas titik longsor.
"Terasering ini salah satu cara untuk mencegah longsor, terutama pada lereng curam. Terasering dibuat teras-teras bertingkat-tingkat pada tebing yang miring, dengan begitu akan memperkecil kemiringan lereng, namun memperbesar peresapan air, sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran air di permukaan," urainya. (*)
Pergerakan Arus Balik Mudik Lebaran Idulfitri 2025 di Bantul |
![]() |
---|
Arus Balik Lebaran 2025, Sekitar 11.554 Penumpang Berangkat dari Stasiun Yogyakarta |
![]() |
---|
H+4 Lebaran 2025 KAI Daop 6 Yogyakarta Catat 29.753 Pemudik Balik ke Perantauan |
![]() |
---|
Pintu Tol Fungsional Tamanmartani Mulai Dibuka untuk Arus Balik Lebaran |
![]() |
---|
Jumlah Kendaraan Pemudik Masuk Gunungkidul Turun 17 Persen Dibanding Tahun Lalu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.