PSIM Yogyakarta

Kisah Erwan Hendarwanto Pensiun dari Pegawai Bank dan Akhiri Puasa Trofi 20 Tahun PSIM Yogyakarta

Erwan rela meninggalkan kursi empuk sebagai karyawan bank terkemuka di Indonesia demi memenuhi panggilan hati untuk menjadi seorang pelatih sepak bola

|
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Almurfi Syofyan
Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto saat ditemui di Gudeg Bu Sri di Jalan Wates Km 2, Yogyakarta beberapa hari lalu. 

"Pak Yosi (Persiba), nanya, lagi di mana? Kerja om. Kerja di mana? Bank Danamon. Udah to kamu ngelatih. Om saya udah ngomong berapa kali saya nggak bisa ngelatih. Kalau saya ngelatih anak istriku mau tak kasih makan apa? Aku butuh kerja," jelasnya.

Tawaran itu sempat ditolak namun, nama Erwan ternyata sudah terlanjur dimasukkan ke dalam peserta yang mengikuti kursus kepelatihan lisensi D. Program lisensi itu memakan waktu pelatih selama 14 hari.

"Selang seminggu, kemudian, Erwan kembali telepon Pak Yosi. Namamu udah tak masukin, kamu harus ikut sekolah lisensi, lisensi itu hari Senin. Wah om, kalau gini saya harus gimana? Saya nggak bisa izin 14 hari karena saya kerja di swasta," ungkapnya.

"Saya harus resign gitu. Kalau resign saya harus berembuk dengan keluarga. Udah percaya aku, kamu bisa menghidupi anak istrimu dari melatih. Dari itu saya pulang kepikiran, kenapa Pak Yosi lama bener ngomongin aku jadi pelatih padahal aku sendiri nggak yakin," sambung Erwan.

Sesampai di rumah, Erwan mengajak istrinya Nur Aini Lestari untuk berbicara terkait tawaran menjadi pelatih dan berhenti sebagai seorang bankir tersebut.

Namun, keputusan besar ini tentu mempunyai risiko besar pula karena berkaitan erat dengan perekonomian keluarga kedepannya. Erwan pun beruntung, istrinya memberi lampu hijau.

"Habis sholat maghrib saya ngomong sama istri, saya disuruh melatih tapi saya harus punya lisensi dan risikonya aku resign. Istri bilang pekerjaan gampang dicari lagi. kalau saya nggak punya istri ini selesai," ulasnya.

Setelah lulus lisensi, Erwan memulai karir kepelatihan sebagai pelatih di sejumlah tim lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tercatat dia pernah melatih PS Gama, Diklat Tunas Jogja, Porda Kota Yogyakarta, pelatih PON DIY hingga akhirnya bisa menjadi bagian kepelatihan PSIM Yogyakarta dalam beberapa periode.

Perjalanan Erwan bersama PSIM di Liga 2 2024/2025 musim ini dimulai dari kursi asisten pelatih. Kemudian, menjelang masuk babak 8 besar, manajemen PSIM mengistirahatkan Seto Nurdiyantoro sebagai pelatih kepala.

Erwan didapuk sebagai pelatih interim. Dia memimpin PSIM di delapan pertandingan dengan catatan tujuh menang dan sekali kalah.

Eks Pelatih Persitema Temanggung dan Persekat Tegal ini tak hanya sukses membawa Laskar Mataram promosi ke Liga 1 namun juga memboyong trofi juara Liga 2 2024/2025. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved