Kata Pengamat Ekonomi UAJY soal QRIS Tap yang Diluncurkan Bank Indonesia 

Pengamat Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Y Sri Susilo mengatakan QRIS Tap menjadi salah satu inovasi pembayaran digital.

zoom-inlihat foto Kata Pengamat Ekonomi UAJY soal QRIS Tap yang Diluncurkan Bank Indonesia 
freepik.com
Ilustrasi

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bank Indonesia meluncurkan QRIS Tap belum lama ini. Berbasis teknologi Near Field Communication (NFC), masyarakat dapat melakukan pembayaran digital tanpa memindai kode QR.

Sebanyak 15 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), meliputi perbankan dan dompet digital, telah menyediakan fitur QRIS Tap.

Pengamat Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Y Sri Susilo mengatakan QRIS Tap menjadi salah satu inovasi pembayaran digital.

Menurut dia, di era digital saat ini, memang inovasi-inovasi harus diciptakan untuk memudahkan pengguna.

"QRIS Tap ini menjadi inovasi dan layanan alternatif bagi masyarakat. Yang nggak suka pindai bisa memanfaatkan QRIS Tab ini. Tentunya ini (QRIS Tap) bisa meningkatkan pembayaran digital," katanya, Selasa (18/03/2025).

Ia menerangkan dalam mengakselerasi transisi pembayaran digital, sosialisasi menjadi langkah penting.

Sosialisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Bank Indonesia, tetapi juga perbankan dan seluruh pihak.

Sosialisasi yang masif diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan pembayaran digital, salah satunya QRIS Tap.

“Sosialisasi dan kesadaran masyarakat itu penting. Kadang orang yang sudah menggunakan m-banking pun tidak langsung menggunakan QRIS juga," terangnya.

“Dibutuhkan ekosistem pembayaran digital yang baik. Misal di beberapa tempat itu ada yang cashless only, nah itu kan mau nggak mau ya salah satunya pakai QRIS. Kalau kesadaran masyarakat sudah baik dan ekosistemnya sudah terbentuk, pasti akan cepat (digitalisasi pembayaran),” lanjutnya.

Ia juga menyoroti soal infrastruktur internet. Agar pembayaran digital lancar, ketersediaan internet menjadi sarana penunjang utama.

Namun, masih ada beberapa tempat di DIY yang belum tersambung dengan internet. Sehingga akan menghambat proses pembayaran digital.

Hingga triwulan III 2024, secara akumulatif jumlah merchant QRIS di DIY sebanyak 815 ribu, tumbuh 21,21 persen (yoy) dan jumlah pengguna QRIS yang mencapai 913 ribu pengguna atau tumbuh 21,39 persen (yoy). 

Sementara nominal QRIS pada triwulan III 2024 tercatat sebesar Rp5,81 triliun, tumbuh 298,87 persen (yoy) dan volume transaksi sebanyak 60,27 juta transaksi atau tumbuh 283,18 persen (yoy). (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved