Plengkung Gading Ditutup Akibat Penurunan Struktur, Ini Nasib Plengkung Wijilan
Langkah konservasi dilakukan guna mempertahankan keaslian struktur benteng Kraton Yogyakarta.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus berupaya menjaga kelestarian Plengkung Nirbaya atau Plengkung Gading, salah satu dari lima plengkung yang masih utuh di Yogyakarta.
Langkah konservasi dilakukan guna mempertahankan keaslian struktur benteng Kraton Yogyakarta.
Selain Plengkung Nirbaya, plengkung lain yang masih bertahan adalah Plengkung Wijilan.
Dari keduanya, Plengkung Wijilan dinilai lebih terjaga karena penerapan sistem lalu lintas satu arah (SSA) yang mengurangi beban kendaraan di kawasan tersebut.
"Plengkung Wijilan lebih terjaga karena akses kendaraan telah diatur satu arah, sehingga beban lalu lintasnya lebih ringan. Dengan penerapan SSA, beban kendaraan di kawasan ini dapat dikurangi secara signifikan," ujar Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DIY, Rizki Budi Utomo.
Penutupan Plengkung Nirbaya dilakukan setelah evaluasi terhadap kondisi bangunan menunjukkan adanya perbedaan ketinggian pada tembok yang sedang dikonservasi di sisi timur dan barat.
Baca juga: Plengkung Gading Ditutup, Tak Ada Anggaran Pengadaan Lampu Lalu Lintas di Simpang Mantrigawen
Penurunan struktur ini diduga disebabkan oleh beban lalu lintas yang terus-menerus melewati kawasan tersebut.
Menurut Rizki, penurunan sekitar 10 cm ini telah terdeteksi dalam pemeriksaan yang dilakukan sejak 2015 hingga 2018 oleh Dinas Kebudayaan.
Oleh karena itu, meskipun uji coba rekayasa lalu lintas sistem satu arah (SSA) baru berjalan empat hari, penutupan total tetap dilakukan demi menjaga keutuhan struktur benteng.
"Berbeda dengan benteng di sisi selatan yang dapat direstorasi lebih menyeluruh karena tidak menghalangi lalu lintas, konservasi di Plengkung Nirbaya selalu dilakukan secara bertahap. Akibatnya, terjadi penurunan struktur yang dapat berdampak terhadap kestabilan bangunan," jelasnya. (*)
Dari Limbah Jadi Listrik, Pemda DIY Bersiap Kelola Sampah dengan Teknologi Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Pengawasan Tak Lagi Soal Angka, BPKP DIY Didorong Kawal Efektivitas Kebijakan Publik |
![]() |
---|
Proyek Jalan Nasional Terhenti, Warga Terdampak JJLS di Kulon Progo Desak Kepastian Kompensasi |
![]() |
---|
Becak Listrik Mulai Diperkenalkan, Langkah Awal Menuju Malioboro Rendah Emisi |
![]() |
---|
Sikapi Tarif Trump, Pemda DIY Tunggu Hasil Negosiasi Indonesia dengan AS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.