Antisipasi Kepadatan, Pemda DIY Terapkan Pengalihan Arus di Titik Masuk Kota

Masyarakat yang tidak memiliki tujuan utama ke pusat kota akan diarahkan untuk menggunakan jalur alternatif.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
ANTISIPASI KEPADATAN: Kondisi seputar pintu keluar exit tol Tamanmartani di wilayah Kalasan yang bakal dibuka untuk jalur arus mudik lebaran 2025. Pemda DIY dan pihak terkait berusaha mengantisipasi kepadatan lalu lintas yang masuk Yogyakarta di libur lebaran. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyiapkan sejumlah langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan kendaraan yang masuk ke Kota Yogyakarta selama libur panjang.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, usai rapat koordinasi bersama jajaran terkait.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengarahkan agar dilakukan pengendalian arus lalu lintas di sejumlah titik masuk menuju Yogyakarta.

Salah satu langkah yang akan diterapkan adalah pemasangan sekat di beberapa akses utama menuju kota.

“Kehadiran tol fungsional yang baru dibuka akan mempermudah akses ke Yogyakarta, tetapi juga berpotensi menambah kepadatan kendaraan. Oleh karena itu, sekat ini berfungsi sebagai pengendali agar arus kendaraan tidak menumpuk di dalam kota,” ujar Beny, Senin (17/3).

Masyarakat yang tidak memiliki tujuan utama ke pusat kota akan diarahkan untuk menggunakan jalur alternatif.

Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah mengalihkan kendaraan dari arah timur yang menuju Prambanan agar memilih jalur ke selatan atau ke utara tanpa harus masuk ke Kota Yogyakarta.

“Bagi pengendara yang masih memilih jalur menuju pusat kota, aparat kepolisian akan memberikan imbauan langsung agar mereka beralih ke ring road dan melanjutkan perjalanan ke utara atau selatan,” jelasnya.

Selain pemasangan rambu-rambu lalu lintas, aparat kepolisian serta petugas terkait akan memberikan sosialisasi aktif kepada pengendara guna memastikan kelancaran arus.

Dengan langkah ini, diharapkan kepadatan di pusat kota dapat dikurangi dan perjalanan masyarakat menjadi lebih nyaman.

Selain arus kendaraan yang masuk dari luar daerah, kondisi di dalam kota juga menjadi perhatian, terutama dengan banyaknya jumlah orang yang akan masuk ke wilayah DIY.

Di sisi lain, mahasiswa yang menimba ilmu di Yogyakarta diperkirakan akan mudik selama liburan.

Hal ini berpotensi meningkatkan aktivitas di pusat kota serta meningkatkan kebutuhan akan berbagai fasilitas umum dan logistik.

“Dengan durasi libur yang lebih panjang, permintaan terhadap berbagai kebutuhan di dalam kota juga akan tetap tinggi. Oleh karena itu, upaya menjaga kondusifitas wilayah harus tetap dilakukan,” tambah Beny.

Pemda DIY bersama jajaran kepolisian dan stakeholder terkait terus melakukan pemantauan dan evaluasi guna memastikan kelancaran mobilitas warga serta pengunjung selama periode libur panjang ini.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved