Rayakan 270 Tahun DIY, Ratusan Sekolah Tabuh Gamelan Secara Serentak
Kegiatan ini menjadi momentum bagi para siswa untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini mereka mengenakan busana adat lurik, yang mencerminkan jati diri masyarakat Jawa.
Bahkan, tidak hanya siswa dan guru, petugas keamanan sekolah pun turut serta dalam suasana perayaan dengan mengenakan pakaian adat Jawa saat mengatur lalu lintas di sekitar sekolah.
"Kami menetapkan aturan ini sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya Jawa di lingkungan sekolah. Semua siswa memakai pakaian khas Jogja, meskipun modelnya menyesuaikan kebutuhan dan kenyamanan masing-masing," jelas Sarbini.
Lebih dari sekadar perayaan, Nabuh Gamelan Bareng menjadi bentuk nyata pelestarian budaya di lingkungan sekolah.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya berhenti pada peringatan ulang tahun DIY, tetapi juga menjadi agenda rutin yang mendorong generasi muda untuk terus mencintai seni gamelan. (*)
Tingkatkan Keselamatan Pelajar, Dishub Gunungkidul Bakal Tambah Armada Bus Sekolah |
![]() |
---|
Percepat Pengadaan Bus Sekolah, Dishub Bantul Ajukan Proposal ke Kemenhub hingga CSR |
![]() |
---|
Optimalisasi Kantin Sekolah, Program PKM Dukung Ekonomi dan Lingkungan Sehat |
![]() |
---|
DLHK DIY Dorong OPD hingga Sekolah Atasi Sampah di Lingkungan Masing-masing |
![]() |
---|
Ratusan Sekolah di Gunungkidul Akan Terima Bantuan Layar TV Interactive Flat Panel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.