Rayakan 270 Tahun DIY, Ratusan Sekolah Tabuh Gamelan Secara Serentak
Kegiatan ini menjadi momentum bagi para siswa untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini mereka mengenakan busana adat lurik, yang mencerminkan jati diri masyarakat Jawa.
Bahkan, tidak hanya siswa dan guru, petugas keamanan sekolah pun turut serta dalam suasana perayaan dengan mengenakan pakaian adat Jawa saat mengatur lalu lintas di sekitar sekolah.
"Kami menetapkan aturan ini sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya Jawa di lingkungan sekolah. Semua siswa memakai pakaian khas Jogja, meskipun modelnya menyesuaikan kebutuhan dan kenyamanan masing-masing," jelas Sarbini.
Lebih dari sekadar perayaan, Nabuh Gamelan Bareng menjadi bentuk nyata pelestarian budaya di lingkungan sekolah.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya berhenti pada peringatan ulang tahun DIY, tetapi juga menjadi agenda rutin yang mendorong generasi muda untuk terus mencintai seni gamelan. (*)
Dikunjungi Staf Kepresidenan RI, Siswa SRMA 19 Bantul Sampaikan Hal ini |
![]() |
---|
Kunjungan ke Sekolah Rakyat di DIY dan Cek Kesiapan Lahan |
![]() |
---|
Kunjungi SRMA 19 Bantul, Kepala Staf Kepresidenan Soroti Menu Makan Siswa dan Peran Bapak Ibu Asuh |
![]() |
---|
Bupati Kulon Progo Minta Sarpras SDN Terpadu Wates Dibenahi Agar Lebih Memadai |
![]() |
---|
Pemkab Bantul Targetkan Bangun 10 Zona Selamat Sekolah di 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.