Rayakan 270 Tahun DIY, Ratusan Sekolah Tabuh Gamelan Secara Serentak

Kegiatan ini menjadi momentum bagi para siswa untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal.

TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
WARISAN BUDAYA - Nabuh Gamelan Bareng, sebuah inisiatif untuk merayakan 270 tahun berdirinya DIY sekaligus menghidupkan kembali warisan budaya gamelan di lingkungan pendidikan, Kamis (13/3/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suara gamelan menggema serempak dari berbagai penjuru Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (13/3/2025) pukul 10.00 WIB. 

Sekitar 130 sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB di seluruh DIY menggelar Nabuh Gamelan Bareng, sebuah inisiatif untuk merayakan 270 tahun berdirinya DIY sekaligus menghidupkan kembali warisan budaya gamelan di lingkungan pendidikan.

Kegiatan ini menjadi momentum bagi para siswa untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal.

Mereka mengenakan busana adat Jawa sambil memainkan berbagai gending klasik yang sarat makna.

"Hari ini ulang tahun DIY, dengan menabuh gamelan bersama supaya siswa-siswa memahami bahwa DIY memang istimewa, berdiri sejak 1755 pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, Kamis siang.

Dalam perayaan ini, para siswa membawakan sejumlah gending tradisional, di antaranya Soran Ladrang Kenceng Slendro Manyura, Ladrang Kembang Kates Lagon Tahu Tempe Pelog 6, Ladrang Asmaradana Slendro Manyura, dan Ladrang Gandrung Binangun Kalajengaken Lancaran Rujak Rujakan Pelog Barang.

Menurut Suhirman, gending-gending tersebut dipilih karena memiliki makna mendalam, terutama tentang ajaran moral, kejujuran, dan nilai-nilai luhur yang patut diteladani. 

"Nilai-nilai ini sangat penting ditanamkan pada generasi muda di tengah tantangan zaman saat ini," katanya.

Baca juga: Kisah Mbah Gombloh, Perajin Alat Musik Gamelan di Bantul yang Eksis Sejak 1983

Ia berharap, kegiatan ini bisa menggairahkan kembali gamelan di sekolah-sekolah. "Jangan sampai gamelan hanya disimpan di ruang musik.

Anak-anak harus diajak untuk memainkan dan memahami filosofi di baliknya," lanjutnya.

Semarak di Sekolah

Di SMKN 3 Yogyakarta, misalnya, para siswa menabuh gamelan bersama di ruang pertunjukan sekolah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 3 Yogyakarta, Sarbini, menjelaskan bahwa sekolahnya memang memiliki ekstrakurikuler gamelan, sehingga para siswa yang tergabung dalam kelompok tersebut turut ambil bagian dalam perayaan ini.

"Nabuh gamelan tahun ini dilakukan secara live streaming bersama ratusan sekolah lain. Sebelumnya, kegiatan ini sudah ada, hanya saja belum disiarkan secara langsung," ungkap Sarbini.

Selain memainkan gamelan, ribuan siswa SMKN 3 Yogyakarta juga mengikuti pesantren kilat yang dikemas dengan nuansa budaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved