Pemkab Bantul dan Sejumlah Pihak Terkait Mulai Lakukan Uji Coba ITF Bawuran
ITF Bawuran menjadi salah satu insinerasi yang dimiliki oleh Kabupaten Bantul dengan kapasitas pengolahan sampah sejumlah 50 ton per hari.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dan sejumlah pihak mulai melakukan uji coba pengolahan sampah residu di Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran di Kalurahan Bawuran, Kapanewon Pleret, Selasa (11/3/2025).
Dirut Perumda Aneka Darma, Yuli Budi Sasangka, menyampaikan, uji coba dilakukan tidak dengan jumlah maksimal kapasitas pengolahan atau kurang dari 50 ton.
Di mana, sampah yang dilakukan uji coba adalah sampah dari lingkungan setempat atau sekitar area ITF Bawuran.
"Uji coba akan kami maksimalkan dan menyelakan berbagai termasuk insinerator dan sebagainya untuk dinyalakan. Tapi, sebenarnya kami sudah menyalakan insinerator itu sejak hari Minggu kemarin," katanya kepada awak media, di ITF Bawuran.
Setelah itu, pihaknya akan memastikan bahwa commissioning test pengolahan sampah di ITF Bawuran tidak ada kendala.
Dengan demikian, diharapkan pihaknya bisa segera menerima sampah untuk diolah pada akhir Maret atau awal April 2025.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan, ITF Bawuran menjadi salah satu insinerasi yang dimiliki oleh Kabupaten Bantul dengan kapasitas pengolahan sampah sejumlah 50 ton per hari.
"Kapasitas itu telah ditetapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup terkait melalui Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Itu terdapat insinerasi atau membakar sampah 50 ton per hari yang merupakan sampah residu,"paparnya.
Baca juga: Sejumlah Akses Jalan, Rumah hingga Talut di Bantul Rusak Akibat Cuaca Ekstrem, Ini Rinciannya
Nantinya, ITF Bawuran akan mengolah sampah residu dari tiga wilayah di DIY yakni Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sleman.
Namun, sejauh ini pihaknya belum bisa mengetahui secara pasti besaran pembangian pengolahan risidu sampah dari tiga wilayah tersebut.
"Karena, potensi timbunan sampah di Bantul itu kurang lebih 276 ton per hari. Kota Yogyakarta itu sekitar 300 ton per hari. Kabupaten Sleman juga kurang lebihnya segitu, 300 ton per hari," tuturnya.
Meski begitu, Halim memastikan bahwa sampah yang akan diolah di lokasi tersebut adalah sampah residu yang mana jumlahnya sekitar 15 persen dari timbunan sampah masing-masing wilayah.
"Dan, ini kan bukan satu-satunya. Nanti ada TPST Dingkikan yang sudah beroperasi, TPST Modalan dalam perbaikan, TPST Niten juga. Belum lagi TPST yang dikelola oleh kalurahan-kalurahan. Jadi, Bantul Bersih Sampah pada tahun 2025 saya yakin selesai pada tahun ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Halim menyampaikan bahwa ada beberapa TPST di Bumi Projotamansari, yang akan dibuat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau menjadi semi perusahaan dan bisa mengelola anggarannya sendiri.
"Nanti istilah jowone disapeh karo APBD (sudah bukan lagi jadi tanggung jawab dari APBD). Jadi, tidak banyak lagi kita memberikan anggaran untuk BLUD. Kalau ini (ITF Bawuran) malah jelas, lebih lepas lagi. APBD sudah tidak ngurus ini (ITF Bawuran), kecuali penyertaan modalnya," papar dia.
Adapun tarif mengolah sampah residu di ITF Bawuran rencananya dikenakan biaya sejumlah Rp450 ribu per ton.
Namun, rencana pemberian tarif itu masih akan dibicarakan lagi dengan mempertimbangkan keselaraasan berbagai hal.
"Nanti ini kami formalkan dalam peraturan dalam tarif pengolahan sampah supaya nanti seragam dengan daerah Kabupaten Bantul," tutup Halim.(*)
Kembangkan Kawasan Pansela, Pemkab Bantul Jalankan Program Kuntul Gunung |
![]() |
---|
Peningkatan Kapasitas Pemandu Wisata dalam Penanganan Korban Tenggelam & Cidera di Kelurahan Canden |
![]() |
---|
Dongkrak Sektor Ekonomi Pariwisata di Kawasan Pansela, Gubernur DIY Berencana Hadirkan Parasailing |
![]() |
---|
AHY Berharap Presiden Prabowo Segera Resmikan Jembatan Pandansimo |
![]() |
---|
Bupati Bantul Dorong Ponpes Terapkan PBG, Antisipasi Kejadian Serupa Ponpes Al-Khoziny |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.