Cerita Lintang Berhasil Lulus Sarjana Tercepat di UGM, Hanya Butuh Waktu 3 Tahun 1 Bulan
Lintang berhasil lulus dengan masa studi 3 tahun 1 bulan 25 hari dan berhak menyandang sebagai lulusan tercepat UGM
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Salah satu lulusan program studi Manajemen Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM bernama Lintang Sekar Jagad, berhasil meraih predikat wisudawan lulusan tercepat pada Wisuda Program Sarjana dan Terapan UGM pada Rabu (26/2/2025) lalu.
Lintang berhasil lulus dengan masa studi 3 tahun 1 bulan 25 hari. Padahal rerata masa studi untuk 1.256 wisudawan program Sarjana adalah 4 tahun 3 bulan.
Awalnya, Lintang mengaku tidak menyangka akan menjadi lulusan tercepat karena sejak awal dirinya tidak pernah menargetkan untuk bisa segera lulus.
“Jujur saya sendiri juga tidak pernah menargetkan untuk menjadi lulusan tercepat, namun tentu saja saya ingin bisa menyelesaikan studi saya dengan tepat waktu,” ujarnya, melalui keterangan tertulis Humas UGM Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, proses kelulusannya merupakan hasil dukungan dari berbagai hal, termasuk teman, keluarga, dan dosen.
Secara khusus, Lintang menyebut dosen pembimbingnya, Nurul Dwi Purwanti, SIP, MPA banyak membantu memberikan arahan, dorongan, dan motivasi selama proses pengerjaan tugas akhir.
Lintang mengambil topik skripsi mengenai energi baru terbarukan dengan judul Perkembangan Tren dan Kontradiksi Kebijakan Energi Baru Terbarukan di Indonesia.
Baca juga: Tarakanita Yogyakarta Bekali Humas dengan Keterampilan Menulis dan Branding
Skripsi tersebut mengulas bagaimana perkembangan kebijakan pemerintah sepanjang tahun 2019-2024 mengenai energi terbarukan serta kontradiksi kebijakan yang muncul dalam kebijakan tersebut.
Skripsinya menjadi menarik karena mengangkat urgensi energi terbarukan dari segi kebijakan.
Tak hanya soal kecepatan masa studi, Lintang juga aktif dalam kegiatan mahasiswa dan proyek mendukung UMKM.
Perempuan kelahiran Semarang, Jawa Tengah ini tergabung dalam Tanoto Scholars Association (TSA) sebagai scholarship awardee Beasiswa TELADAN sekaligus mahasiswa aktif dalam berbagai acara Tanoto Foundation.
“Dalam organisasi ini, saya berkontribusi dalam beberapa project dan event seperti special webinar, Gelex, dan juga event yang cukup besar bernama Pay it Forward,” ungkap Lintang.
Program Pay it Forward merupakan proyek sosial yang ditujukan untuk memberikan dampak positif secara langsung dan berkelanjutan.
Proyek tersebut berkolaborasi dengan UMKM Jogja dan Shopee dalam mengenalkan produk UMKM sekaligus memberikan pelatihan terhadap pelaku bisnis.
Selain itu, Lintang pernah membuat sejumlah policy brief yang menarik. Salah satunya menyoroti kebijakan pariwisata di Yogyakarta berjudul Optimalisasi Keberlanjutan Lingkungan dan Sosial Budaya dalam Pengembangan Pariwisata di Kampung Prawirotaman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.