Program PKG di Gunungkidul Sudah Berjalan Hampir Sebulan, Ini Kendala yang Masih Dihadapi

Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono, mengatakan kendala tersebut dilaporkan dari 30 Puskesmas yang menjalankan PKG saat ini. 

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
PERIKSA KESEHATAN GRATIS - Seorang warga saat mendaftar mengikuti program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Puskesmas Paliyan, Gunungkidul, beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pelaksanaan program Pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) di Kabupaten Gunungkidul sudah berjalan hampir sebulan, terhitung sejak 10 Februari 2025 lalu.

Namun, dalam pelaksanaannya masih ditemui beberapa kendala di lapangan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Ismono, mengatakan kendala tersebut dilaporkan dari 30 Puskesmas yang menjalankan PKG saat ini. 

Beberapa kendalanya yakni kondisi aplikasi  Sehat Indonesiaku (ASIK) yang sulit diakses, masih ada Puskesmas belum memiliki ruang klinik PKG, SDM terbatas, masyarakat belum mengaktifkan SSM PKG, hingga sosialisasi belum optimal.

"Jadi, masih banyak sekali catatan dalam pelaksanaan PKG ini. Ini akan menjadi bahan evaluasi kami," tuturnya.

Meskipun begitu, menurutnya animo masyarakat terhadap PKG menunjukan tren positif.

Di mana, sebanyak 812 orang mendaftardalam PKG pada Februari- Maret 2025.

Dari jumlah tersebut, hingga hari ini yang hadir  sebanyak 726 orang atau 89,41 persen.

"Jadi, trennya sudah mulai ada kenaikan meskipun masih sedikit sekali," paparnya.

Baca juga: Konsumsi Ikan Masyarakat Gunungkidul Masih Rendah, Pemkab Kampanye Gemarikan

Kepala Puskesmas Paliyan, Lukito, mengatakan di tempatnya animo masyarakat untuk mendaftar PKG cenderung  masih rendah.

Dalam rata-rata per hari hanya ada sekitar  5-10 pasien.

Padahal, Puskesmas tempatnya ditargetkan bisa melayani sedikitnya 12 pasien per hari.

"Animonya masih terbilang rendah. Bila dibandingkan dengan target dari Kementerian Kesehatan,  yakni PKG harus bisa  menjangkau paling tidak 5 persen dari total penduduk, saat ini di wilayah kami ada 33 ribu jiwa, jadi 5 persennya itu 1.650 orang, maka paling sedikitnya 12 pasien per hari agar targetnya bisa terpenuhi," tuturnya.

Menurutnya, faktor rendahnya animo masyarakat untuk mengikuti PKG yakni masih banyak masyarakat yang berulang tahun tidak mendaftar. Kemudian, masuknya bulan Ramadan hingga adanya panen raya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved