Arti Gempa Bumi di Bulan Puasa atau Bulan Ramadan Maret 2025, Siang dan Malam Beda Pertanda

TRIBUNJOGJA.COM - Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sebagian besar wilayah Indonesia merupakan kawasan rawan gempa.

Tidak heran, hampir setiap hari terjadi gempa bumi di berbagai tempat, termasuk hari ini, Minggu (2/3/2025) di Kabupaten Bantul, DIY.

Seperti diketahui, Indonesia termasuk dalam kawasan Ring of Fire atau Cincin Api.

Ring of Fire adalah rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 kilometer (km) dan situs aktif seismik yang membentang di Samudra Pasifik. 

Ring of Fire melacak titik pertemuan banyak lempeng tektonik, termasuk lempeng Eurasia, Amerika Utara, Juan de Fuca, Cocos, Karibia, Nazca, Antartika, India, Australia, Filipina, dan lempeng lain yang lebih kecil.

Semua lempeng tersebut mengelilingi Lempeng Pasifik yang besar. 

Nah, lempeng-lempeng tersebut terus meluncur, bertabrakan, atau bergerak di atas atau di bawah satu sama lain. 

Itulah mengapa Indonesia sering mengalami gempa bumi.

Dikutip Tribunjogja.com dari buku “Kitab Primbon Jawa Serbaguna” (2021) yang ditulis R. Gunasasmita, gempa bumi ternyata memuat arti dan pertanda. 

Ada pertanda baik, ada juga pertanda buruk, tergantung kapan terjadinya gempa.

Berikut penjelasan arti gempa bumi di Bulan Puasa atau Bulan Ramadan yang jatuh tepat tanggal 1 - 30 Maret 2025.

Arti Gempa Bumi di Bulan Puasa saat Siang Hari

Gempa bumi yang terjadi pada siang hari tepat di bulan Puasa dalam Kalender Jawa atau bulan Ramadan dalam Kalender Hijriah adalah pertanda buruk.

Menurut Primbon Jawa, arti gempa bumi siang hari di bulan Puasa adalah pertanda akan terjadi banyak pertengkaran dan perselisihan.

Pertengkaran atau perselisihan tersebut bisa terjadi di antara keluarga atau tetangga.

Ada baiknya Anda kontrol emosi dan jaga komunikasi yang baik, entah itu dengan anggota keluarga atau tetangga sekitar.

Arti Gempa Bumi di Bulan Puasa saat Malam Hari