Puisi

Arti Puisi “Ramadhan” Karya A. Rahim Eltara

Salah satu puisi A. Rahim Eltara yang bertema religi adalah puisi “Ramadhan” yang ditulisnya pada tahun 2003 di Sumbawa. 

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
zoom-inlihat foto Arti Puisi “Ramadhan” Karya A. Rahim Eltara
tribunnews.com
Puisi A Rahim Eltara

TRIBUNJOGJA.COM - A. Rahim Eltara adalah seorang penyair yang berasal dari Nusa Tenggara Barat. 

Penyair kelahiran 1962 ini sudah banyak berkarya melalui puisi-puisinya. 

Puisi-puisi A. Rahim Eltara kerap dituliskan secara prismatis dengan diksi-diksi yang pekat. 

Ia juga menulis beberapa puisi bertema religi. 

Salah satu puisi A. Rahim Eltara yang bertema religi adalah puisi “Ramadhan” yang ditulisnya pada tahun 2003 di Sumbawa. 

Berikut isi dan makna puisi “Ramadhan”:


Isi Puisi “Ramadhan”


Ramadhan Ya Ramadhan

siang malam sayapmu mengepak

cahaya

yang berkibar-kibar atas sajadah

meredam lapar dan haus

pijarmu menuntun mengeja Alif Ba Ta-Mu

yang menggetar kuba langit


Seruan firman-Mu menyeru seru

‘kendalikan segala naluri dan rasa’

merasa sejuk menyejuk kalbu

menyemai kasih

sama rata sama rasa


Semoga jelaga batin terkelupas lepas

oleh busa Ramadhan-Mu.


Arti dan Makna Puisi “Ramadhan”

 

Bait 1

Ramadhan Ya Ramadhan

siang malam sayapmu mengepak

cahaya

yang berkibar-kibar atas sajadah

meredam lapar dan haus

pijarmu menuntun mengeja Alif Ba Ta-Mu

yang menggetar kuba langit

Bait ini menggambarkan kehadiran bulan Ramadhan yang dirasakan siang dan malam.

"Sayapmu mengepak" melambangkan kehadiran Ramadhan yang aktif dan dinamis.

"Cahaya yang berkibar-kibar atas sajadah" melukiskan suasana spiritual yang kuat saat beribadah.

"Meredam lapar dan haus" adalah penggambaran dari ibadah puasa.

"Pijarmu menuntun mengeja Alif Ba Ta-Mu" memiliki arti bahwa pancaran cahaya ramadhan menuntun umat muslim untuk lebih mendalami kitab suci Al-quran.

"Yang menggetar kuba langit" melambangkan keagungan dan kekuatan spiritual Ramadhan yang mencapai langit.


Bait 2

Seruan firman-Mu menyeru seru

‘kendalikan segala naluri dan rasa’

merasa sejuk menyejuk kalbu

menyemai kasih

sama rata sama rasa

Bait ini menggambarkan seruan Tuhan untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosi selama Ramadan.

"Merasa sejuk menyejuk kalbu" melambangkan ketenangan dan kedamaian yang dirasakan saat menjalankan ibadah.

"Menyemai kasih / sama rata sama rasa" menggambarkan semangat Ramadhan dalam menumbuhkan kasih sayang dan kesetaraan.


Bait 3

Semoga jelaga batin terkelupas lepas

oleh busa Ramadhan-Mu.

Bait ini merupakan doa dan harapan agar dosa-dosa dan kotoran batin dapat dibersihkan oleh keberkahan Ramadhan.

"Jelaga batin" melambangkan dosa-dosa dan kotoran hati.

"Busa Ramadhan-Mu" melambangkan keberkahan dan ampunan yang diberikan oleh Allah SWT di bulan Ramadhan. (MG Ni Komang Putri Sawitri Ratna Duhita) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved