Puisi
Arti Puisi “Ramadhan” Karya A. Rahim Eltara
Salah satu puisi A. Rahim Eltara yang bertema religi adalah puisi “Ramadhan” yang ditulisnya pada tahun 2003 di Sumbawa.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
yang menggetar kuba langit
Bait ini menggambarkan kehadiran bulan Ramadhan yang dirasakan siang dan malam.
"Sayapmu mengepak" melambangkan kehadiran Ramadhan yang aktif dan dinamis.
"Cahaya yang berkibar-kibar atas sajadah" melukiskan suasana spiritual yang kuat saat beribadah.
"Meredam lapar dan haus" adalah penggambaran dari ibadah puasa.
"Pijarmu menuntun mengeja Alif Ba Ta-Mu" memiliki arti bahwa pancaran cahaya ramadhan menuntun umat muslim untuk lebih mendalami kitab suci Al-quran.
"Yang menggetar kuba langit" melambangkan keagungan dan kekuatan spiritual Ramadhan yang mencapai langit.
Bait 2
Seruan firman-Mu menyeru seru
‘kendalikan segala naluri dan rasa’
merasa sejuk menyejuk kalbu
menyemai kasih
sama rata sama rasa
Bait ini menggambarkan seruan Tuhan untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosi selama Ramadan.
"Merasa sejuk menyejuk kalbu" melambangkan ketenangan dan kedamaian yang dirasakan saat menjalankan ibadah.
5 Puisi Cocok dengan Cuaca Mendung Hari Ini, Pas Buat Kamu yang Sedang Rindu |
![]() |
---|
Makna Puisi Orang-Orang Miskin Karya W.S. Rendra |
![]() |
---|
Makna Puisi Aku Berkisar Antara Mereka Karya Chairil Anwar, Sebuah Potret Eksistensi Sosial |
![]() |
---|
Makna Puisi Wanita Pengumpul Kayu Bakar Karya Abdul Wachid BS, Kritik Kemunafikan Moral dan Hasrat |
![]() |
---|
Makna Puisi Malam di Kota Khatulistiwa karya Wiji Thukul, Potret Dualitas Kehidupan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.