Instiper Yogyakarta dan Bappenas Jalin Kerja Sama, Fokus Tingkatkan SDM dan Swasembada Pangan

Ia juga menegaskan bahwa Instiper merupakan institusi terbaik dalam meningkatkan produktivitas, khususnya di bidang perkebunan.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
KOLABORASI: Instiper Yogyakarta kerja sama dengan Bappenas untuk meningkatkan sumber daya manusia dan upaya swasembada pangan, Senin (24/2/2025) sore di Kampus Instiper 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta resmi menjalin kerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 

Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) ini berlangsung di Kampus Instiper Yogyakarta, Senin (24/2/2025) sore, dengan dihadiri langsung oleh Menteri PPN/Bappenas, Rachmat Pambudy, beserta jajaran.

Rachmat Pambudy menyebut kerja sama ini akan membantu mengurangi beban Bappenas dalam menyelesaikan berbagai persoalan, terutama terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan kapasitas di sektor pertanian. 

Ia juga menegaskan bahwa Instiper merupakan institusi terbaik dalam meningkatkan produktivitas, khususnya di bidang perkebunan.

“Ini tempat meningkatkan produktivitas. Khusus menyangkut perkebunan, Instiper yang terbaik,” ujarnya dalam sambutan.

Sementara itu, Rektor Instiper Yogyakarta, Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng., menjelaskan bahwa MoU ini mencakup kerja sama di berbagai bidang, seperti pendidikan, pelatihan, riset, inovasi, serta pengembangan energi berkelanjutan. 

Kerja sama ini juga akan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi.

“MoU ini berlaku selama lima tahun. Setelah ini, kami akan menindaklanjuti dengan program yang lebih aplikatif. Payungnya sudah ada, tinggal kita isi dengan berbagai kegiatan yang lebih spesifik, misalnya pengembangan riset dan inovasi di bidang tertentu seperti kelapa sawit atau hortikultura,” kata Harsawardana.

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa kerja sama ini juga selaras dengan arah kebijakan Bappenas, khususnya dalam upaya mencapai swasembada pangan. 

Fokusnya tidak hanya pada komoditas utama seperti padi, jagung, dan kedelai, tetapi juga mencakup gula, daging, telur, serta sektor hortikultura.

“Kabinet sekarang ingin mencapai swasembada pangan. Selain itu, ada juga komoditas sawit yang menjadi perhatian. Intinya, MoU ini bertujuan agar kita bisa berkontribusi untuk negara dengan menyesuaikan kebutuhan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya kesiapan menghadapi tantangan masa depan, termasuk perubahan iklim dan peningkatan jumlah penduduk yang berdampak pada kebutuhan pangan.

“Ke depan, kebutuhan pangan akan terus meningkat, dan kita harus bersiap. Salah satunya dengan menghadapi perubahan iklim serta peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Selain itu, manusia juga semakin menginginkan makanan yang lebih baik, dan itu menjadi syarat penting bagi negara untuk terus tumbuh dan berkembang,” tandasnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved