Puisi
14 Puisi Bertema Ramadhan, Renungan Hati dengan Sajak-Sajak Suci
Sajak-sajak puisi bisa membantu kamu untuk memaknai segala hal di dunia ini, termasuk bagaimana hidupmu di kala Ramadhan datang.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
oleh busa Ramadhan-Mu.
5. Masuk Ramadhan - Kurniawan Junaedhie
Rotasi bulan
Merengkuh Ramadhan
Perbanyak amalan
Di meja makan:
Menatap menu Iftar
Mengalir ikhlas.
Di saat sahur
Nafsu nafsi dibenamkan
Karna takwa
Jelang petang
Menahan hawa nafsu
Membuhul amal saleh
Langit meremang.
Di atas kuburan
Tak ada rembulan
Siang kerontang
Sidnan Nabi melantun
Kuatkan takwa.
Pulang tarawih:
Gadis kecil berlenggang
Menyanyi Bimbo.
6. Kembali - Amien Wangsitalaja
Jika aku pantas
menuai bahagia ini
izinkan aku
kembali
dan
kusadap rahsia waktu
yang tlah merapuhkan egoku
di hadapan pesonamu
dan
seperti segarnya pagi
kuasyiki keceriaan
rona fitri.
7. Fenomena Buka - Damiri Mahmud
Masjid-masjid penuh
Dapur-dapur gemuruh
Meja makan hidangan riuh
Perut penuh
Menyimbur peluh
8. Mati Puasa - YS Sunaryo
sahur melahap dengkur
Tak ada jibaku tempur
jiwa sudah lama tertidur
belum meliang kubur
padahal badan telah bangkai
tetapi keranda belum sampai
kecuali jelma ketakutan-ketakutan
sepanjang jalan ramadhan
o, budak permainan
minum dan makan
mulut membunuh puasa
sepanjang masa
9. Agama - K.H. A. Mustofa Bisri
yang disediakan Tuhan
untuk kendaraan kalian
berangkat menuju hadiratNya
jangan terpukau keindahan saja
apalagi sampai
dengan saudara-saudara sendiri bertikai
berebut tempat paling depan
kereta kencana
cukup luas untuk semua hamba
yang rindu tuhan
berangkatlah!
sejak lama
Ia menunggu kalian
10. Menanam Cinta Pada Ramadhan - Mustafa Ismail
Kutanam cinta padamu, bulan penuh berkah
pengganti seribu bulan yang lewat dan berdebu
Matahari yang perak mengusung waktu yang kehitaman
kita menulis hari-hari kita seperti mengulum senyum
paling indah buat seorang perempuan: kita lupakan
warna rambut yang berubah, juga arloji yang menua
Tuhan menjadi tempat kita bersenda gurau
yang selalu terkalahkan. Kita tidak pernah menulis cinta
apalagi menyapanya setiap saat, membikinnya akrab
sebagai kekasih paling setia
Karena itu, aku tidak ingin lagi terlambat
menumpahkan seluruh gairah, segenap perasaan
yang telah membantu jauh
o ramadhan, bikinlah aku betah menekunimu
sebagai bulan madu yang tak habis-habisnya.
11. Menjemput Ramadhan - Ahmad Yani AZ
Sejenak suara terkurung waktu
Begitu indah didengar
Bebunyian berama alat berpadu
Nyanyikan irama bangunkan sahur
Yaaa…sebuah tradisi yang takkan hilang oleh zaman
Menemani santapan menjelang sahur
Meski kemarin terhalang pandemi
Mesti kemarin sempat ditampilkan kembali secara virtual
Namun auranya takkan pupus di hati
Sebuah tradisi yang semakin merakyat dari tahun ke tahun
Yang selalu mengundang decak kagum di antara kerumunan mengundang khalayak
Untuk dipertahankan dan dilestarikan
Arakan Sahur
Yang barangkali di daerah lain tak seperti di kota kecil Kuala Tungkal ini
Menjadi kebanggaan dan salah satu aset yang sangat berharga
Tradisi masyarakat yang semakin dinanti menjelang Ramadhan
Semoga kembali bisa hadir
Semoga pandemi pun segera berakhir
12. Merindu Akan Hilal - Berliani Farra Abida
Dalam langit-langit yang membiru
Ketika bias-bias pancaran kalbu
Terbisik perasaan merindu
Kapan akan kembali hilal bertemu
Bulan suci ramadhan
Kalimat yang mendambakan
Untuk semua umat yang beriman
Kedatanganmu sungguh mengesankan
Kupijakan pada hati
Kesabaran dan keikhlasan untuk sang ilahi
Badai akan hawa nafsu teruji
Kuberikan kasih cahaya nurani
Terimakasih Tuhan
Keagunganmu sungguh luar biasa
Kau berikan sebuah tempat bertaubat
Kau berikan bulan kemuliaan
Hanya kata syukur kuucap
Atas lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an
Aku berbisik pada Tuhan
“Aku merindukan akan hilal ramadhan”
13. Senangnya Shalat Tarawih - Chairil Anwar
Setiap bulan ramadhan kami umat Islam selalu menunaikan salat tarawih berjamaah
Setiap pukul setengah tujuh malam ayah menggandeng tanganku berjalan menuju masjid di seberang jalan
Setiba disana sudah banyak jamaah salat tarawih
Kami segera berwudhu kemudian mencari tempat yang masih kosong dan menunggu azan dikumandangkan oleh muazin
Setelah itu kami menunaikan salat isya
Kemudian salat tarawih berjamaah dipimpin oleh Imam masjid yang bersuara sangat lembut
Alhamdulillah, kami melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk
14. Gumamku Ya Allah - W.S. Rendra
angin dan langit dalam diriku, gelap dan terang di alam raya,
arah dan kiblat di ruang dan waktu,
memesona rasa duga dan kira,
adalah bayangan rahasia kehadiran-Mu, ya, Allah!
Serambut atau berlaksa hasta
entah apa bedanya dalam penasaran pengertian.
Musafir-musafir yang senantiasa mengembara.
Umat mausia tak ada yang juara.
Api rindu pada-Mu menyala di puncak yang sepi.
Semua manusia sama tidak tahu dan sama rindu.
Agama adalah kemah para pengembara.
Menggema beragam doa dan puja.
Arti yang sama dalam bahasa-bahasa berbeda. (MG Ni Komang Putri Sawitri Ratna Duhita)
5 Puisi Cocok dengan Cuaca Mendung Hari Ini, Pas Buat Kamu yang Sedang Rindu |
![]() |
---|
Makna Puisi Orang-Orang Miskin Karya W.S. Rendra |
![]() |
---|
Makna Puisi Aku Berkisar Antara Mereka Karya Chairil Anwar, Sebuah Potret Eksistensi Sosial |
![]() |
---|
Makna Puisi Wanita Pengumpul Kayu Bakar Karya Abdul Wachid BS, Kritik Kemunafikan Moral dan Hasrat |
![]() |
---|
Makna Puisi Malam di Kota Khatulistiwa karya Wiji Thukul, Potret Dualitas Kehidupan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.