Puisi

14 Puisi Bertema Ramadhan, Renungan Hati dengan Sajak-Sajak Suci 

Sajak-sajak puisi bisa membantu kamu untuk memaknai segala hal di dunia ini, termasuk bagaimana hidupmu di kala Ramadhan datang. 

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Tauseef MUSTAFA / AFP
Siluet kubah masjid pada bulan suci Ramadhan di Srinagar pada 14 Mei 2021. 

oleh busa Ramadhan-Mu.


5. Masuk Ramadhan - Kurniawan Junaedhie

Rotasi bulan 

Merengkuh Ramadhan 

Perbanyak amalan

Di meja makan: 

Menatap menu Iftar

Mengalir ikhlas.

Di saat sahur

Nafsu nafsi dibenamkan 

Karna takwa

Jelang petang

Menahan hawa nafsu

Membuhul amal saleh

Langit meremang.

Di atas kuburan

Tak ada rembulan

Siang kerontang 

Sidnan Nabi melantun

Kuatkan takwa.

Pulang tarawih:

Gadis kecil berlenggang

Menyanyi Bimbo.


6. Kembali - Amien Wangsitalaja

Jika aku pantas

menuai bahagia ini

izinkan aku

kembali

dan

kusadap rahsia waktu

yang tlah merapuhkan egoku

di hadapan pesonamu

dan

seperti segarnya pagi

kuasyiki keceriaan

rona fitri.


7. Fenomena Buka - Damiri Mahmud

Masjid-masjid penuh

Dapur-dapur gemuruh

Meja makan hidangan riuh

Perut penuh

Menyimbur peluh


8. Mati Puasa - YS Sunaryo

sahur melahap dengkur

Tak ada jibaku tempur

jiwa sudah lama tertidur

belum meliang kubur

padahal badan telah bangkai

tetapi keranda belum sampai

kecuali jelma ketakutan-ketakutan

sepanjang jalan ramadhan

o, budak permainan

minum dan makan

mulut membunuh puasa

sepanjang masa


9. Agama - K.H. A. Mustofa Bisri

yang disediakan Tuhan

untuk kendaraan kalian

berangkat menuju hadiratNya

jangan terpukau keindahan saja

apalagi sampai

dengan saudara-saudara sendiri bertikai

berebut tempat paling depan

kereta kencana

cukup luas untuk semua hamba

yang rindu tuhan

berangkatlah!

sejak lama

Ia menunggu kalian


10. Menanam Cinta Pada Ramadhan - Mustafa Ismail

Kutanam cinta padamu, bulan penuh berkah

pengganti seribu bulan yang lewat dan berdebu

Matahari yang perak mengusung waktu yang kehitaman

kita menulis hari-hari kita seperti mengulum senyum

paling indah buat seorang perempuan: kita lupakan

warna rambut yang berubah, juga arloji yang menua

Tuhan menjadi tempat kita bersenda gurau

yang selalu terkalahkan. Kita tidak pernah menulis cinta

apalagi menyapanya setiap saat, membikinnya akrab

sebagai kekasih paling setia

Karena itu, aku tidak ingin lagi terlambat

menumpahkan seluruh gairah, segenap perasaan

yang telah membantu jauh

o ramadhan, bikinlah aku betah menekunimu

sebagai bulan madu yang tak habis-habisnya.


11. Menjemput Ramadhan - Ahmad Yani AZ

Sejenak suara terkurung waktu 

Begitu indah didengar

Bebunyian berama alat berpadu

Nyanyikan irama bangunkan sahur

Yaaa…sebuah tradisi yang takkan hilang oleh zaman

Menemani santapan menjelang sahur

Meski kemarin terhalang pandemi

Mesti kemarin sempat ditampilkan kembali secara virtual

Namun auranya takkan pupus di hati

Sebuah tradisi yang semakin merakyat dari tahun ke tahun

Yang selalu mengundang decak kagum di antara kerumunan mengundang khalayak

Untuk dipertahankan dan dilestarikan

Arakan Sahur

Yang barangkali di daerah lain tak seperti di kota kecil Kuala Tungkal ini

Menjadi kebanggaan dan salah satu aset yang sangat berharga

Tradisi masyarakat yang semakin dinanti menjelang Ramadhan

Semoga kembali bisa hadir

Semoga pandemi pun segera berakhir


12. Merindu Akan Hilal - Berliani Farra Abida

Dalam langit-langit yang membiru

Ketika bias-bias pancaran kalbu

Terbisik perasaan merindu

Kapan akan kembali hilal bertemu

Bulan suci ramadhan

Kalimat yang mendambakan

Untuk semua umat yang beriman

Kedatanganmu sungguh mengesankan

Kupijakan pada hati

Kesabaran dan keikhlasan untuk sang ilahi

Badai akan hawa nafsu teruji

Kuberikan kasih cahaya nurani

Terimakasih Tuhan

Keagunganmu sungguh luar biasa

Kau berikan sebuah tempat bertaubat

Kau berikan bulan kemuliaan

Hanya kata syukur kuucap

Atas lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an

Aku berbisik pada Tuhan

“Aku merindukan akan hilal ramadhan”


13. Senangnya Shalat Tarawih - Chairil Anwar

Setiap bulan ramadhan kami umat Islam selalu menunaikan salat tarawih berjamaah

Setiap pukul setengah tujuh malam ayah menggandeng tanganku berjalan menuju masjid di seberang jalan

Setiba disana sudah banyak jamaah salat tarawih

Kami segera berwudhu kemudian mencari tempat yang masih kosong dan menunggu azan dikumandangkan oleh muazin

Setelah itu kami menunaikan salat isya

Kemudian salat tarawih berjamaah dipimpin oleh Imam masjid yang bersuara sangat lembut

Alhamdulillah, kami melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk


14. Gumamku Ya Allah  - W.S. Rendra

angin dan langit dalam diriku, gelap dan terang di alam raya,

arah dan kiblat di ruang dan waktu,

memesona rasa duga dan kira,

adalah bayangan rahasia kehadiran-Mu, ya, Allah!

Serambut atau berlaksa hasta

entah apa bedanya dalam penasaran pengertian.

Musafir-musafir yang senantiasa mengembara.

Umat mausia tak ada yang juara.

Api rindu pada-Mu menyala di puncak yang sepi.

Semua manusia sama tidak tahu dan sama rindu.

Agama adalah kemah para pengembara.

Menggema beragam doa dan puja.

Arti yang sama dalam bahasa-bahasa berbeda. (MG Ni Komang Putri Sawitri Ratna Duhita) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved