Serunya Warga Desa Mranggen Klaten Berebut Ikan Lele di Sendang Gotan Jelang Datangnya Bulan Ramadan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sendang Gotan di Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tampak ramai pada Minggu (23/2/2025).

Puluhan warga yang didominasi Bapak-bapak, tampak asik bermain air siang itu. 

Rupanya, mereka sedang menguras air Sendang Gotan dalam rangkaian tradisi Nawu Sendang Gotan. 

Tradisi itu termasuk bagian gelaran sadranan warga Desa Mranggen yang dilakukan rutin setiap Ruwah (kalender Jawa) dan menjelang bulan Ramadan. 

Kegiatan menguras air sendang itu dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan tradisi warisan nenek moyang.

Sekaligus, menjaga kelestarian debit air Sendang Gotan agar tetap mengalir deras dan bermanfaat untuk warga sekitar. 

Di tengah kegiatan menguras atau membersihkan sendang, warga Dukuh Karanggotan dan Karanganyar, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, sempat menggelar acara rebutan ikan lele.

Setidaknya ada sebanyak 80 kg ikan lele yang dilepas di kolam Sendang Gotan, lalu diperebutkan oleh warga. 

Baca juga: Jelang Ramadan, Warga Desa Mranggen Klaten Gelar Tradisi Nawu Sendang Gotan dan Berebut Ikan Lele

Mereka tampak kompak berlomba menangkap ikan lele sebanyak-banyaknya.

Momen tersebut semakin seru karena warga harus menangkap ikan lele menggunakan tangan kosong.

Ada yang cekatan menangkap ikan lele berbekal tangan kosong, ada pula yang memanfaatkan bajunya. 

Setiap berhasil menangkap ikan lele, mereka langsung melemparkan ke tepian.

Sementara di tepi sendang sudah ada anak ataupun teman yang berjaga memasukkan ikan hasil tangkapan ke wadah ember.

Seorang warga, Gani Supriyanto (26), mengatakan kegiatan berebut ikan lele itu adalah kegiatan rutin setiap tradisi Nawu Sendang Gotan.

Dia pun mengaku selalu mengikuti kegiatan itu sebagai bentuk pelestarian budaya nenek moyang.

"Setiap tahun kalau mau ramadan pasti ada acara sadranan begini. Saya selalu ikut setiap tahun," katanya kepada Tribunjogja.com, Minggu (23/2/2025).

Pada kesempatan itu, Gani mengaku mendapatkan ikan lele sebanyak setengah ember atau sekitar 1 kg. Ikan tersebut ia tangkap menggunakan tangan kosong.

Gani pun menyebut proses penangkapan ikan lele cukup sulit, bahkan tangannya sempat dipatil (digigit).

"Soalnya tidak boleh pakai sarung tangan, jadi tadi ruas jari saya dipatil. Terus tadi ikannya saya balas, gantian saya gigit," katanya sambil bergurau. 

Lebih lanjut, Gani menyebut ikan lele hasil tangkapannya itu akan dimasak untuk makan bersama keluarganya. Ia pun berharap bisa mendapatkan berkah lewat ikan tersebut.

Warga lainnya, Agus Murawan (32), merasa sangat senang berhasil menangkap sekitar 2 kg ikan lele.

Hasil tangkapan itupun akan dimasak dibakar dan digoreng untuk makan bersama keluarganya. 

"Kalau susah, ya tidak terlalu susah. Kalau mudah juga tidak mudah. Karena airnya kan masih banyak, sehingga ikannya juga licin saat ditangkap," tandasnya. (*)