PWI DI Yogyakarta Gelar Ngobrol Bareng Polda DIY, Pers Harus Jadi Rujukan Informasi

Kapolda DIY sebagai narasumber, mengatakan angka kejahatan jalanan di DIY selalu mengalami penurunan setiap tahunnya.

|
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
DISKUSI BARENG: Jajaran Polda DIY bersama PWI saat acara ngobrol bareng membahas berbagai isu dan peran pers, Selasa (18/2/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar acara Ngobrol Bareng Polda DIY dengan tema Sinergitas dan Peran Pers Mengawal Pemerintahan Baru di DIY, pada Selasa (18/2/2025) di Kantor PWI DIY

Acara ini dihadiri langsung Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, beserta beberapa pejabat utama (PJU) Polda DIY dan sejumlah tokoh wartawan di DIY.

Selain Kapolda DIY, hadir pula Ketua DPRD DIY Nuryadi, serta stakeholder terkait dari Pemeintah DIY.

Dialog yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi (Pemred) Tribun Jogja, Ribut Raharjo ini berlangsung hangat dengan sesekali diselingi candaan. Sebanyak 100 peserta hadir mulai pengurus PWI DIY, IKWI DIY, wartawan dan tamu undangan. 

Isu strategis terkait efisiensi anggaran di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, serta persoalan kejahatan jalanan di Yogyakarta menjadi topik diskusi menarik dalam kesempatan ini.

Kapolda DIY sebagai narasumber, mengatakan angka kejahatan jalanan di DIY selalu mengalami penurunan setiap tahunnya.

"Kejahatan di jalanan turun karena sinergitas. Bukan hanya Polri saja. Itu ada peran masyarakat. Memang kami mendirigeni, tapi ini keberhasilan Jogja, karena kita mendiagnosa dengan benar penyakitnya," kata Kapolda. 

Di sisi lain, Kapolda DIY turut menyinggung soal berita hoax yang masih marak di media sosial.

Menurut Suwondo, masyarakat perlu berhati-hati dalam menyikapi informasi yang beredar di dunia maya.

"Oleh karena itu media mainstream harus menjadi rujukan," ujar Kapolda seusai acara.

Suwondo juga turut menanggapi ketegangan antara kelompok etnis tertentu di DIY yang menuliskan surat terbuka ajakan perkelahian karena dipicu oleh suatu persoalan.

"Alhamdulillah semua sudah terselesaikan. (Prinsipnya) ridak boleh orang dihukum karena warna kulit dan agama. Orang dihukum ya, karena perbuatannya," tegas Suwondo.

Dari sisi isu pemerinrahan, Ketua DPRD DIY, Nuryadi menyampaikan masyarakat harus berpikir positif terkait program yang disusun oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Bagaimana pun pemerintahan saat ini harus baik. Kita sebagai warga negara harus mendukung program pemerintah," ujarnya.

Sementara Ketua PWI DIY, Hudono menyampaikan acara ini dalam rangka Hari Pers Nasional 2025.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved