Ketika Pemuda Ansor dan Katolik Berguru Pengolahan Susu di Pertapaan Rawaseneng Temanggung

rahib Katolik dari Ordo Trapis (OCSO) Desa Ngemplak, Kandangan, Kabupaten Temanggung peternakan sapi perah, serta industri olahan susu dan roti

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/ Yuwantoro Winduajie
PENGOLAHAN SUSU: Ketum Gerakan Pemuda Ansor dan Pemuda Katolik serta Taprof Lemhamnas RI mengunjungi Pertapaan Rawaseneng pada Selasa (18/2/2025) 

Stefanus Octaviano Purnama, OSCO selaku penanggung jawab pengolahan susu di pertapaan, menyebut bahwa mereka terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar.

“Pada intinya, kita belajar bersama untuk menjadi lebih baik. Kenapa tidak menjadikan Indonesia semakin satu tanpa memandang perbedaan?” katanya.

Bagi para rahib di Rawaseneng, kunjungan dari berbagai organisasi ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan nilai kebersamaan dapat menyatukan banyak pihak.

“Ini adalah pertama kalinya kami menerima kunjungan seperti ini. Syukur-syukur ada tindak lanjut ke depannya. Kami ingin terus menjalin relasi tanpa melihat perbedaan yang ada,” tambah Stefanus. 

Sementara Tenaga Profesional (Taprof) Bidang Ideologi, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Putut Prabantoro yang turut menghadiri kegiatan menegaskan bahwa kerukunan, toleransi, dan perdamaian harus bermuara pada kesejahteraan bersama sebagai tujuan akhir.

Ia menekankan bahwa organisasi kemasyarakatan berbasis keagamaan memiliki tanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan tidak hanya bagi anggotanya, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Menurut Putut, inisiatif yang dilakukan oleh GP Ansor dan Pemuda Katolik menjadi contoh nyata bagaimana hubungan harmonis antar umat beragama dapat diarahkan menuju kesejahteraan bersama. (tro) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved