Bitcoin Siap Reli Pada Februari 2025
Bitcoin adalah mata uang digital yang didistribusikan secara elektronik dan tidak dikeluarkan atau dikendalikan oleh pemerintah mana pun.
Jaringan Bitcoin kemudian diluncurkan pada 2009, berdasarkan panduan implementasi yang dipublikasikan oleh Nakamoto dan telah melalui proses revisi oleh sejumlah programmer. Pada tanggal 26 April 2011, Satoshi mengirimkan email kepada rekan-rekan sesama pengembang di komunitasnya.
Ia menyatakan bahwa dirinya memutuskan untuk meninggalkan proyek Bitcoin dan menyerahkan kendali pengembangan kode serta jaringannya kepada sekelompok sukarelawan.
Hingga saat ini, identitas orang atau kelompok di balik nama Satoshi Nakamoto masih menjadi misteri.
Cara Kerja Bitcoin
Bitcoin menggunakan sistem peer to peer (P2P), yang beroperasi tanpa penyimpanan atau administrator tunggal.
Dengan sistem ini, Bitcoin memanfaatkan database yang didistribusikan ke node-node (komputer) dalam jaringan P2P untuk mencatat transaksi, di mana semua transaksi Bitcoin diverifikasi oleh semua pihak yang ada di jaringan, yang biasa disebut sebagai miner atau penambang.
Para penambang ini dapat dianggap sebagai otoritas terdesentralisasi yang menjaga kredibilitas jaringan Bitcoin.
Bitcoin dirilis kepada para penambang dengan tingkat yang tetap, meskipun jumlahnya menurun secara berkala. Total Bitcoin yang dapat ditambang adalah 21 juta.
Pada November 2021, lebih dari 18,875 juta Bitcoin telah ada, dan kurang dari 2,125 juta Bitcoin masih tersisa untuk ditambang.
Dengan cara ini, Bitcoin dan cryptocurrency lainnya beroperasi berbeda dari mata uang fiat yang ada dalam sistem perbankan terpusat.
Mata uang fiat dibuat sesuai dengan pertumbuhan ekonomi, dan sistem ini dirancang untuk menjaga stabilitas harga. Sementara itu, sistem terdesentralisasi seperti Bitcoin menetapkan tingkat rilis yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan algoritma.
Mungkinkah Bitcoin Reli Pada Februari 2025
Dilansir dari Pintu, harga Bitcoin (BTC) saat ini adalah Rp 1.709.471.923, dengan perubahan sebesar 0.10 persen. Kapitalisasi pasar mencapai Rp 33.034 triliun, dan volume trading tercatat Rp 1.590 triliun. Suplai beredar Bitcoin saat ini adalah Rp 19.797.675.
Setelah mengalami volatilitas di awal pekan, harga Bitcoin berhasil pulih dan kembali menembus level $100.000 (Rp 1,62 miliar) setelah sempat turun hingga $98.000 (Rp 1,59 miliar) pada hari Senin lalu.
Meski demikian, banyak analis dan trader yang memprediksi Bitcoin akan melonjak.
Palang Pintu Perlintasan KA di Lempuyangan Ditabrak Mobil, Pengemudi Diminta Ganti Rugi Rp1,5 Juta |
![]() |
---|
Harga Bitcoin Ambruk Seiring Meningkatnya Kekhawatiran Resesi Global |
![]() |
---|
Benarkah Harga Bitcoin Sentuh Rekor Tertinggi karena Donald Trump? |
![]() |
---|
7 Kunci Membuka Pintu Rezeki dengan Doa |
![]() |
---|
Bitcoin Melonjak Pasca Pemangkasan Suku Bunga Fed, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Kripto? |
![]() |
---|