NGOCAK FEBBY

Gusti Putri Bercerita Tentang Batik Karyanya yang Ditawar Orang Rp200 Juta

Dunia batik, sangat melekat dalam diri Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam.

|
Editor: ribut raharjo
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
WAWANCARA KHUSUS - Istri Wakil Gubernur DIY Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRAy) Adipati Paku Alam X melakukan sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025). Dalam wawancara tersebut, GKBRAy Adipati Paku Alam X banyak membahas tentang Batik Khas Yogyakarta. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN 

Meskipun banyak batik printing yang beredar di pasaran, batik tulis tetap memiliki nilai estetika dan filosofi yang tak tergantikan.

Batik Kawung untuk Paus

Gusti Putri pun berbagi cerita soal batik tulis hasil karyanya yang sampai ke tangan Paus Fransiskus di Vatikan.

Dari ratusan batik tulis miliknya, GKBRAy Adipati Paku Alam memilih memberikan batik tulis motif Ceplok Mangkara Latar Kawung, kenapa?

Gusti Putri pun menceritakan, "Waktu itu, teman saya, Mas Putut (Taprof Lemhannas AM Putut Prabantoro, bilang ke saya bahwa dia akan pergi ke Vatikan. Dia bertanya, bagaimana kalau salah satu batik saya diberikan sebagai kenang-kenangan untuk Paus. Saya memilih batik kawung dengan motif ceplok manggoro."

Apa itu motif kawung, ibu?

"Kawung itu menggambarkan buah kolangkaling. Kolangkaling ada empat, yang juga bisa diartikan sebagai 'kakang kawah hari-hari,' yang berarti diri kita sendiri. Ada empat nyawanya, yang menggambarkan keseimbangan dan kehidupan yang penuh makna," kata Gusti Putri.

Lalu mengapa memilih motif itu untuk Paus?

Gusti Putri menjelaskan kawung merupakan motif batik yang bentuknya berupa bulatan mirip buah kawung.

Sejenis kelapa atau kolang kaling yang ditata rapi secara geometris.

Kawung melambangkan kesucian sementara ceplok mangkara adalah menolak bala.

"Saya rasa cocok jika batik ini diberikan kepada Paus, karena kawung itu melambangkan kebersihan hati. Kolangkaling, dengan warnanya yang putih, mewakili hati yang bersih."

"Seorang Paus pasti memiliki hati yang bersih, punya sifat yang welas asih, dan tidak membanding-bandingkan. Itulah alasan saya memilih batik kawung sebagai kenang-kenangan untuk Paus.," tambahnya.

Gusti Putri menjelaskan batik kawung merupakan batik asli Yogyakarta yang memiliki filosofi dan nilai-nilai luhur yang sangat cocok untuk diberikan sebagai hadiah kepada Paus Fransiskus. (Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved