Agenda Jogja

INFO Pekan Budaya Tionghoa PBTY 2025, Mulai Besok 6 Februari: Ada Karnaval di Sepanjang Malioboro

Info Acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2025. PBTY 2025 akan dibuka dengan karnaval besar yang dimulai dari Abu Bakar Ali dan berakhir d

Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari
Jadwal Acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) - INFO PBTY 2025, Mulai Besok 6 Februari: Ada Karnaval di Sepanjang Malioboro 

“Dengan jumlah pendaftar mencapai 500 tenant, panitia harus melakukan seleksi ketat demi menjaga keberagaman kuliner yang ditawarkan,” ujar Antonius Simon, Ketua Umum 

PBTY XX 2025 dalam Rembag Kaistimewan bertema "DARI BARONGSAI HINGGA KULINER: PESONA PEKAN BUDAYA TIONGHOA" pada Senin (3/2/2025).

Selain kuliner, pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan seni dari berbagai komunitas setiap hari mulai pukul 17.00 hingga 22.00 di panggung utama. 

Bahkan, terdapat enam titik panggung berbeda yang siap memanjakan para pecinta seni budaya.

Karnaval Spektakuler di Titik 0 Kilometer

PBTY 2025 akan dibuka dengan karnaval besar yang dimulai dari Abu Bakar Ali dan berakhir di Titik 0 Kilometer pada 6 Februari.

Acara ini dijamin menyajikan pawai budaya spektakuler yang sayang untuk dilewatkan.

Namun, perlu diingat, dengan lebar jalan yang hanya sekitar 3-4 meter, Kampung Ketandan diprediksi akan penuh sesak oleh pengunjung. 

Setengah jalan kampung akan dipenuhi lapak kuliner, sehingga hanya menyisakan jalur sempit bagi pejalan kaki. 

Oleh karena itu, kendaraan bermotor tidak diizinkan melintas selama festival berlangsung.

Sentra UMKM dan Pesona Ekonomi Kreatif

Sejalan dengan pengembangan kawasan Teras Malioboro Ketandan sebagai sentra UMKM, Plh Kepala Dinas Koperasi UKM DIY, Wisnu Hermawan, menyampaikan harapannya agar festival ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Yogyakarta.

“Ini merupakan upaya untuk mengintegrasikan kawasan Ketandan dengan kegiatan ekonomi kreatif, sehingga PBTY tidak hanya sekadar festival budaya, tetapi juga mendukung perekonomian lokal,” jelas Wisnu.

Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si, turut menambahkan bahwa PBTY telah menjadi bagian penting dari narasi budaya Yogyakarta yang terus berkembang. “Event ini luar biasa dan tetap terjaga dengan baik. Kita harus mengakui bahwa ini adalah bagian dari kekayaan budaya yang terus berkembang,” ujarnya.

Dengan segala kemeriahan yang ditawarkan, PBTY 2025 menjadi momen yang tidak boleh dilewatkan. 

Festival ini tidak hanya menjadi ruang pertemuan budaya, tetapi juga simbol kebersamaan dalam keberagaman. 

Jadi, siapkan diri Anda, Tribunners, untuk menikmati perayaan budaya yang penuh warna dan semarak di Kampung Ketandan!

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari / R. Hanif Suryo Nugroho)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved