Pelajar Terseret Ombak di Pantai Drini

UPDATE Kondisi Pelajar Terseret Ombak Pantai Drini, RSUP Dr Sardjito: Masuk Pediatric Intensive

Humas RSUP Dr. Sardjito mengatakan dua korban yang dirujuk kini masuk ke pediatric intensive care atau rawat intensif.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Yoseph Hary W
Dok. Satpol PP DIY
KONDISI KORBAN : Siswa korban tenggelam di Pantai Drini, Gunungkidul, DI Yogyakarta saat dievakuasi pada Selasa (28/1/2025). Dua pelajar dirujuk ke RSUP Dr Sardjito untuk mendapat perawatan intensif. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dua pelajar korban terseret ombak Pantai Drini Gunungkidul dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito.

Mereka adalah M. Dzaky R dan Ariona Al-Fareza. Keduanya harus dirujuk karena kondisi saat itu masih kritis.

“Untuk korban semuanya berusia 13 tahun dan keduanya sudah diterima di Instalasi Gawat Darurat (IGD),” kata Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan kepada wartawan, Selasa (28/1/2025).

Ia mengatakan, semua korban kini masuk ke pediatric intensive care atau rawat intensif.

“Semuanya masuk ke perawatan intensif,” jawab Banu lagi.

Diketahui, sebanyak 13 wisatawan yang berasal dari SMP Mojokerto tenggelam akibat terseret ombak di Pantai Drini, Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, pada Selasa (28/1/2025) sekira pukul 06.30 WIB.

Sebanyak sembilan wisatawan berhasil diselamatkan sedangkan tiga lainnya meninggal dunia dan satu masih dalam pencarian

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan kronologi kejadian bermula saat rombongan pelajar ini tiba di kawasan Pantai Drini pagi tadi.

Jumlah rombongan itu  ada sekitar 261 pelajar dengan 16 pendamping, rencananya untuk kegiatan outing class.

"Sesampai di pantai, para pelajar ini langsung berenang bersama-sama, selang berapa lama mereka sudah berada di area tengah dan terseret ombak," tuturnya pada Selasa (28/1/2025).

Dia melanjutkan dari kejadian itu saksi yang berada di lokasi langsung memanggil petugas SAR. Petugas SAR langsung berusaha mengevakuasi para pelajar tersebut.

Pihaknya menduga para pelajar tersebut masuk ke dalam jalur kapal nelayan. 

Jalur ini memiliki kedalam lebih bila dibandingkan dengan area sekitarnya. 

"Kemungkinan, pada saat yang bersamaan para pelajar ini tidak bisa berenang sehingga terseret ombak sampai ke tengah," ucapnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved