Penutupan Pasar Hewan Imogiri Diperpanjang hingga 10 Februari 2025 Gara-gara PMK Meluas
Penutupan Pasar Hewan Imogiri diperpanjang. Keputusan ini diambil setelah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terus meluas.
TRIBUNJOGJA.COM - Penutupan Pasar Hewan Imogiri diperpanjang hingga 10 Februari 2025.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, memperpanjang penutupan Pasar Hewan Imogiri setelah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) terus meluas.
Pasar tersebut semula direncanakan dibuka kembali pada Senin (27/1/2025) setelah ditutup selama dua minggu.
"Penutupan Pasar Hewan Imogiri kami perpanjang sampai 10 Februari," kata Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, saat dihubungi wartawan melalui telepon pada Senin (27/1/2025).
Joko menjelaskan bahwa perpanjangan penutupan ini disebabkan oleh belum terkendalinya kasus PMK.
Saat ini, tercatat sekitar 500 kasus PMK, di mana 58 ekor sapi dilaporkan mati, tiga ekor dipotong paksa, dan 13 ekor dinyatakan sembuh.
id Awalnya, kasus PMK banyak ditemukan di Bambanglipuro, Pundong, dan Kretek, namun kini telah meluas hampir merata di seluruh Kapanewon.
"Kita memilih untuk memperpanjang penutupan Pasar Hewan Imogiri," tegasnya.
Sebagai langkah pencegahan, DKPP Bantul melakukan vaksinasi terhadap sapi, terutama di zona hijau.
"Saat ini sudah 3.250 dosis vaksin PMK bantuan Kementerian Pertanian telah disuntikkan dan ini akan terus berlanjut," tambah Joko.
Ia menegaskan bahwa penyakit PMK bukanlah penyakit zoonosis yang menular dari ternak ke manusia dan dapat disembuhkan.
Sapi yang mati umumnya adalah sapi muda, sedangkan sapi dewasa dapat bertahan terhadap PMK asalkan peternak memberikan suntikan vaksin.
Selain itu, menjaga kebersihan kandang dengan menyemprotkan disinfektan dan memastikan kualitas makanan juga menjadi perhatian penting.
Sebelumnya, DKPP Kabupaten Bantul telah menutup sementara Pasar Hewan Imogiri mulai Selasa, 14 Januari 2025, sebagai upaya menekan penularan PMK.
"Kami memutuskan untuk menutup sementara pasar hewan Imogiri selama dua pekan. Ini bagian dari usaha menekan penularan PMK," ungkap Joko Waluyo pada Senin (13/1/2025).
Data terakhir menunjukkan bahwa PMK telah mencapai 322 ekor, dengan 32 ekor sapi mati dan dua ekor disembelih paksa.
Penutupan pasar hewan ini dilakukan karena adanya transaksi jual beli ternak sapi dan merupakan jalur lalu lintas ternak.
(kompas.com)
| Progres Pembangunan Dam Groundsill Srandakan Secara Permanen Capai Lima Persen |
|
|---|
| Satu Pohon di Bantul Tumbang dan Timpa Atap Rumah Warga, BPBD Imbau Waspada Cuaca Ekstrem |
|
|---|
| Sejumlah Pejabat Utama di Polres Bantul Mengalami Mutasi Jabatan, Ini Daftarnya |
|
|---|
| Pemkab Bantul Optimistis Bisa Capai Target PAD Walau Kini Baru Terealisasi Rp608,992 Miliar |
|
|---|
| Sidang Kasus Mafia Tanah di Bantul, Kuasa Hukum Mbah Tupon: Tuntutan Jaksa Terlalu Ringan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.