Wisata Jogja

Libur Isra Mikraj dan Imlek 2025, Pantai hingga Malioboro Tetap Jadi Primadona

Imam menekankan pentingnya memastikan keamanan destinasi wisata yang berisiko, seperti area Malioboro, dari ancaman angin kencang atau pohon tumbang

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
Dok Humas Pemda DIY
Ilustrasi- Teras Malioboro yang berlokasi di Ketandan. 

TRIBUNJOGJA.COM – Libur Isra Mikraj dan Imlek menjadi momentum penting bagi sektor pariwisata di Yogyakarta.

Dinas Pariwisata (Dispar) DIY memastikan kesiapan seluruh destinasi wisata untuk menyambut lonjakan wisatawan dengan persiapan yang matang, berkaca pada keberhasilan pelaksanaan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebelumnya.

“Kami sudah siap secara keseluruhan. Fokus kami adalah memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan. Jangan sampai ada insiden yang mencoreng citra pariwisata Jogja,” ujar Kepala Dispar DIY, Imam Pratanadi.

Musim penghujan menjadi perhatian khusus bagi Dispar DIY.

Malioboro dan pantai

Imam menekankan pentingnya memastikan keamanan di destinasi wisata yang berisiko, seperti area Malioboro, dari ancaman angin kencang atau pohon tumbang.

“Harapannya, intensitas hujan menurun sehingga situasi wisata tetap kondusif,” tambahnya.

Kawasan wisata pantai juga menjadi prioritas utama. 

Dispar DIY telah bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan di area tersebut.

“Kami ingin memastikan kawasan wisata pantai tetap aman bagi pengunjung, sehingga mereka bisa menikmati liburan tanpa kekhawatiran,” kata Imam.

Okupansi hotel meningkat

Terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo, mengungkapkan optimisme terhadap tingkat okupansi hotel selama libur Isra Miraj dan Imlek. Hingga 25 Januari 2025, tingkat reservasi hotel telah mencapai 60 persen dan diprediksi meningkat hingga 85 persen.

“Sebagian besar tamu berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Destinasi favorit masih didominasi Kabupaten Sleman dan Kota Jogja,” ujar Deddy.

Ia juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam memastikan destinasi wisata tetap aman dan nyaman.

Menurutnya, langkah tersebut berperan besar dalam menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, pengelola destinasi wisata, dan pelaku industri pariwisata, Yogyakarta berharap mampu menjaga reputasi sebagai salah satu destinasi wisata utama di Indonesia.

Libur Isra Miraj dan Imlek kali ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata DIY.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved