Peluang Besar, Pariwisata DIY Hadapi Tantangan Datangkan Wisatawan Mancanegara
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadhi menerangkan tantangan DIY untuk mendatangkan wisatawan mancanegara masih cukup besar.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY menekankan pentingnya harmonisasi, sinergi, dan inovasi dalam membangun pariwisata DIY yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan.
Ketua Asita DIY periode 2024-2029, Trianto Sunarjati mengatakan harmonisasi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara budaya, manusia, dan lingkungan dengan tetap menghormati kearifan lokal sebagai identitas pariwisata.
Sinergi menggarisbawahi perlunya kerja sama erat antara pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, akademisi dan media untuk menghadapi tantangan global secara kolektif.
Sementara inovasi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing, melalui pemanfaatan teknologi, promosi digital, dan penerapan konsep wisata ramah lingkungan demi menciptakan pengalaman wisata yang menarik dan otentik, modern, dan berkelanjutan.
"Sebagai pengurus baru, kami berkomitmen menjadikan visi ini sebagai pedoman kerja lima tahun ke depan. Kami mengajak seluruh anggota Asita beserta dengan pemangku kepentingan terkait untuk terus berkolaborasi demi kemajuan bersama," katanya dalam Pelantikan Pengurus DPP Asita DIY periode 2024-2029, Jumat (24/01/2025).
"Ini adalah awal baru menuju pariwisata Indonesia yang berdaya saing, berkelanjutan, dan membanggakan,” sambungnya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadhi menerangkan tantangan DIY untuk mendatangkan wisatawan mancanegara masih cukup besar. Menurut dia, Asita DIY menjadi salah satu stakeholder industri pariwisata yang bisa dioptimalkan untuk menggaet wisatawan mancanegara.
“PDRB itu 10,08 persen dari kegiatan industri pariwisata. Sehingga tidak ada kata lain, kita harus berjuang besama untuk memastikan industri pariwisata DIY mendapatkan kembali reputasinya, dan memastikan dapat mengalir ke masyarakat,” terangnya.
Ia menyebut pihaknya tengah mengembankan community based tourism. Artinya, Dinpar DIY ingin memastikan masyarakat mendapatkan manfaat lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Itu yang bisa dikolaborasikan bersama dengan Asita DIY. Tentu juga perlu kerja sama dengan stakeholder lain, yang pastinya dengan kerja sama itu bisa mengakselerasi target ke depan,” ujarnya.
Ketua Umum DPP Asita, N Rusmiati berharap kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah terus diperkuat, terutama dalam hal promosi. Apalagi pariwisata menyumbang devisa terbesar kedua.
“Asita berkekuatan, karena anggota asita itu ada sekita 7000-7500. Ini menjadi momen agar industri pariwisata bisa menyumbang devisa lebih besar lagi. Dan kolaborasi dengan pemerintah juga penting untuk promosi ke luar negeri,” imbuhnya. (maw)
Imbas Demo, Kunjungan Wisatawan ke DIY pada 1-8 September 2025 Ditunda |
![]() |
---|
Konflik Antarnegara dan Pelemahan Ekonomi Global Disebut Berdampak ke Sektor Pariwisata Jogja |
![]() |
---|
Wisatawan Ceritakan Pengalaman Menarik saat Kunjungi Pameran Hamong Nagari Kraton Yogyakarta |
![]() |
---|
ASITA Dukung Usulan Sri Sultan HB X Agar Penerbangan dari Australia Transit di YIA |
![]() |
---|
Libur HUT Ke-80 RI, Pengunjung GL Zoo Yogyakarta Meningkat 30 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.