SMKN 3 Yogyakarta Kerja Sama dengan DPP APINDO, Gelar Program Pengusaha Mengajar

Melalui program Pengusaha Mengajar ini, siswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari para pengusaha

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Penandatanganan kerja sama SMK Negeri 3 Yogyakarta dengan DPP APINDO terkait program Pengusaha Mengajar, Kamis (23/1/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP APINDO) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan SMK Negeri 3 Yogyakarta melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama untuk program Pengusaha Mengajar.

Penandatanganan ini dilakukan di Aula SMK Negeri 3 Yogyakarta, Kamis (23/1/2025).

Kepala SMK Negeri 3 Yogyakarta, Widada, mengatakan kerja sama dengan DPP APINDO ini bakal menjadi program strategis, bukan hanya tanda tangan Memorandum of Understanding (MoU).

“Kami sudah berbicara tentang teknis, lini waktunya mau melakukan apa. Dari sekolah, kami akan memetakan anak-anak yg punya kemampuan manajerial, kemampuan keuangan, marketing dan teknis,” ujar Widada kepada wartawan.

Ia mengatakan, siswa akan diajak untuk membentuk korporasi kecil di sekolah.

Korporasi itu bakal memiliki struktur organisasi dan mereka akan mengelola produk dan jasa didampingi DPP APINDO.

Ia melanjutkan, program Pengusaha Mengajar yang diinisiasi oleh DPP APINDO DIY merupakan salah satu inisiatif yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri. 

Melalui program ini, siswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari para pengusaha, sehingga memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang dunia kerja yang sesungguhnya.

Baca juga: Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan, Disdikpora DIY Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, menambahkan akan ada pemadanan kurikulum yang cocok dengan kebutuhan industri saat ini.

“Setelah itu, siswa bisa dimotivasi siswa dengan pengusaha, sehingga wawasan pengusaha bisa terakomodasi oleh guru dan siswa. Kami harapkan muncul pengusaha di sekolah ini, lulusan SMK tidak ada yang tidak bekerja, menjadi wirausaha, semuanya kita meningkatkan keterampilan lulusan SMK jadi lebih baik,” ungkapnya.

Dikatakannya, kurikulum yang dimaksud misalnya membuat alat peraga. 

“Di kurikulum dasar itu ada praktik membuat sesuatu, kemudian kita fokuskan membuat alat peraga. Misalnya, Listrik, itu buat lampu. Jadi, lebih spesifik permintaan pasar,” paparnya.

Ia menyebut, jika sudah berjalan, produk dikembangkan, dijual, dan laku, maka siswa memiliki motivasi yang tinggi dan yakin kalau mereka bisa.

“Kepercayaan diri itu penting untuk menjadi pengusaha. Kami harapkan setelah kerja sama ini, produk SMK bisa terjual dan itu bisa jadi motivasi siswa untuk belajar,” tukasnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved