Sistem Satu Arah hingga Penutupan Total, Ini Skema Uji Coba Lalu Lintas Plengkung Gading

Dinas Perhubungan DIY telah menyusun rencana uji coba manajemen lalu lintas di kawasan Njeron Beteng, termasuk di Plengkung Gading.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Ilustrasi - foto dok. Kawasan Plengkung Gading mengalami kemacetan panjang akibat banyaknya kendaraan yang melintas baik dari maupun menuju kawasan Alun-alun Selatan, Sabtu(5/5/2018). 

Ada dua opsi yang diwacanakan.

Pertama yakni uji coba Sistem Satu Arah (SSA), mengubah arus lalu lintas menjadi satu arah dari utara ke selatan.

Kedua, uji coba Penutupan Total, menutup akses Plengkung Gading secara penuh dengan menyusun jalur alternatif melalui sisi timur.

Langkah ini dilakukan dengan berbagai tahapan yang pertama yaitu survei dan analisis lalu lintas kondisi eksisting di kawasan Njeron Beteng yang sudah dilakukan oleh Dinas Perhubungan DIY dan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta.

Setelahnya dilakukan uji coba untuk kemudian dievaluasi agar dapat diketahui bagaimana hasil dari uji coba tersebut apakah bisa diterapkan atau tidak.  

Ana menyebut, harus ada uji coba terkait pengaturan lalu lintas di kawasan ini. Nantinya akan dilakukan koordinasi dengan lurah dan kepolisian serta masyarakat.

Setelah itu, baru akan uji coba dan kemudian ditutup.

Kata Sultan

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, penataan Plengkung Gading yang diikuti oleh penataan pedagang ini dilakukan untuk menjamin keberlangsungan usaha mereka.

“Akan ditata. Kan baru percobaan saja. Memungkinkan atau tidak,” ungkap Sri Sultan pada Rabu (22/01) di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Selain itu, sebagai bagian dari Sumbu Filosofi, kawasan tersebut memang harus ditata ulang, dan dikembalikan marwah serta fungsinya.

Penataan ini merupakan bagian dari implementasi rekomendasi UNESCO setelah Sumbu Filosofi ditetapkan sebagai Warisan Dunia Tak Benda. 

Area Sumbu Filosofi membentang dari Tugu Pal Putih hingga Panggung Krapyak di selatan, berbatas Kali Winongo.

 “Ya semua kan ada rekomendasi-rekomendasi dari UNESCO yang harus diurus. Kawasannya dari Tugu sampai selatan sana. Kan ada rekomendasinya,” jelas Sri Sultan.

Mengenai kapan penutupan, dan bagaimana mekanismenya, Sri Sultan mengaku belum tahu. Akan ada uji coba terlebih dahulu sebelum wacana tersebut dijalankan. “Belum. Dicoba saja belum,” tutup Sri Sultan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved