Travel
Menelusuri Kedung Pengilon, Wisata Hidden Gem di Bantul yang Diakses Tanpa Tiket Masuk
Pengurus Pokdarwis Kedung Pengilon, Pardal, mengatakan, lokasi wisata itu memiliki keindahan air yang jernih dengan perpaduan warna antara hijau biru
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
Beberapa waktu kemudian, Kedung Pengilon mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bantul, sejumlah politisi, serta perusahaan, terkait akses jalan, jembatan, hingga gazebo.
Dengan begitu, lokasi wisata tersebut lebih tertata rapi.
Menurut Pardal, saat awal dibuka tempat wisata Kedung Pengilon sampai sebelum Pandemi Covid-19, sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Bahkan, jumlahnya bisa mencapai ratusan penjunjung per hari.
"Kalau, setelah Covid-19 sampai saat ini, pengunjungnya sedikit. Ya kisaran 50 orang per hari. Tapi, yang datang itu enggak cuma wisatawan domestik, ada juga dari mancanegara. Ada dari Prancis, Belanda, Jepang, Australia, Inggris, dan lainnya," ucap dia.
Para wisatawan dari luar negeri itu rata-rata mengetahui keberadaan lokasi Kedung Pengilon dari sosial media dan google maps.
Begitu pula dengan wisatawan domestik. Namun untuk, wisatawan domestik, biasanya berasal dari kalangan mahasiswa di DIY.
"Jadi, kalau sore sekitar pukul 15.00 WIB ke atas itu, Kedung Pengilon mulai ramai dikunjungi anak-anak kuliah. Ada dari universitas negeri dan swasta," tuturnya.
Sementara itu, sejak awal dibuka sampai saat ini, wisatawan yang masuk ke Kedung Pengilon tidak dipungut biaya sepersepun, sehingga wisata itu bersifat gratis.
"Ya paling wisatawan yang ke sini cukup bayar parkir kendaraan saja. Karena kan untuk keamanan ya. Untuk tarif parkir kendaraan roda dua itu hanya Rp2.000 per unit dan kendaraan roda empat Rp5.000 per unit," ucap dia.
Pihaknya pun mengaku sengaja tidak mengenakan tarif masuk pengunjung Kedung Pengilon dikarenakan lokasi tersebut dinilai belum memiliki fasilitas yang sempurna.
"Nanti dari pada dikomplain sama pengunjung, jadi kami hanya meminta tarif parkir saja. Dan pengunjung yang masuk itu selalu kami imbau apabila ada yang tidak bisa berenang, maka disarankan untuk tidak berenang," tutup dia.(nei)
Miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh di Yogyakarta, Persembahan Masyarakat Tanah Rencong untuk DIY |
![]() |
---|
Menginap di Resort Teras Kaca di Gunungkidul, Tawarkan Pemandangan Laut Biru Pantai Selatan |
![]() |
---|
De Flava, Resto & Bar, Wisata Anyar di Gunungkidul yang Mengambil Konsep Ala Chiringuito Mexico |
![]() |
---|
Mengintip Field Trip Bakpia Jogkem, Wisatawan Bisa Merasakan Sensasi Membuat Bakpia Sendiri |
![]() |
---|
Bermain Kano di Laguna Pengklik Bisa Sambil Nikmati Pemandangan Pantai Samas dan Mangrove |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.