Kisah Inspiratif

KISAH Pembuatan Kue Moho di Magelang Dipasarkan hingga Jogja, Muntilan, Parakan, Temanggung

Menjelang perayaan Imlek Selain kue keranjang, kue moho juga menjadi salah satu yang diminati. Kue ini menyerupai bolu kukus

|
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Yuwantoro Winduajie
Produksi kue moho di Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang 

Setiap harinya, Darmanta memulai produksi pukul 14.30 WIB dan selesai sekitar pukul 20.00 WIB. 

Hasil produksi kemudian didistribusikan ke pasar-pasar pada malam harinya. 

Adapun Darmanta memproduksi kue moho dengan dua ukuran tiap harinya. Untuk ukuran kecil dihargai Rp 500 sementara ukuran besar dipatok Rp 1.000.

“Kalau pagi biasanya diantar ke Muntilan, malamnya ke Temanggung. Pasar-pasar itu saya kirim malam hari,” tambahnya.

KOMPLEKS Makam Eksklusif di Jogja Lantai Dua, Tipe Harmony Diharga Rp160 Juta

Salah satu ciri khas kue moho adalah warna merah muda yang mendominasi. 

Meskipun pernah mencoba warna lain seperti hijau dan coklat, hasilnya kurang diminati. 

“Pink sama putih yang paling ramai. Kalau warna lain malah seperti bolu kukus. Atasnya biasanya ditambahkan gula Jawa sebagai pelengkap,” kata Darmanta.

Usaha ini pertama kali dirintis oleh Suradi (65), ayah Darmanta. Suradi belajar membuat kue dari kakaknya pada tahun 1990-an dan mulai berproduksi sendiri di tahun 2002. 

Kini, usaha ini dijalankan dengan bantuan keluarga, termasuk anak-anak dan cucu-cucu Suradi. 

Selama pandemi Covid-19, usaha ini sempat terhenti sementara.

Namun, Darmanta kini kembali bangkit dan terus menjaga tradisi keluarganya. 

“Bahan-bahan seperti tepung dan tape sudah disuplai. Tinggal telpon, semuanya datang,” katanya.

Makna Khusus

Produksi kue moho di Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang
Produksi kue moho di Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang (Tribunjogja.com/Yuwantoro Winduajie)

Wakil Ketua Harian Tempat Ibadah Liong Hok Bio Magelang, Gunawan menjelaskan, berbagai kudapan tradisional yang disajikan saat Imlek seperti kue keranjang, kue cithok, dan kue moho mengandung makna khusus dalam tradisi masyarakat Tionghoa di Indonesia. 

Gunawan menyebutkan bahwa kue moho yang mekar seperti kembang melambangkan rezeki yang terus berkembang dan melimpah. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved