Nasib Pantai Kuwaru yang Kini Mati dan Tak Ada Aktivitas Wisata, Ini Kata Dinas Pariwisata Bantul
Pantai Kuwaru menawarkan wisata alam yang tidak kalah indah seperti pantai-pantai di dekatnya, namun saat ini telah mati dan tak ada aktivitas wisata
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pantai Kuwaru yang terletak di Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, disebut telah 'mati' sejak beberapa tahun lalu.
Padahal, Pantai Kuwaru menawarkan wisata alam yang tidak kalah indah seperti pantai-pantai di dekatnya.
Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi, berujar sebelum Pantai Kuwaru akhirnya mati, pantai itu sempat mengalami abrasi cukup parah sekitar tahun 2018-2019.
Kamudian, terjadinya pandemi Covid-19 juga membuat para pedagang mulai tidak berjualan lagi di pantai tersebut.
"Dari situ, kemudian tidak ada aktivitas lagi di sana. Karena mungkin membutuhkan perbaikan dan lain sebagainya, sehingga cukup besar biayanya. Sedangkan, pantai itu, dulu dikelola oleh warga setempat," katanya kepada awak media, Selasa (21/1/2025).
Ditambahkan Markus, Pantai Kuwaru sebelumnya memiliki daya tarik yang berbeda dibandingkan pantai lainnya.
Di mana terdapat satu bangunan berisi aquarium air laut dan semacam habitat laut.
Namun, itu juga hancur dikarenakan adanya abrasi dan diterjang gelombang laut.
"Sebenarnya itu sangat disayangkan. Karena itu bisa menarik pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bantul dan dari segi status tanah itu kan Sultan Ground. Tapi, kami belum pernah mendengar lagi, apakah teman-teman di sana mau kembali lagi (membangkitkan Pantai Kuwaru) atau tidak, saya juga belum dengar lagi," ucap dia.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan di Bantul Diprediksi Meningkat Saat Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025
Pihaknya pun sudah mencoba menghubungi sejumlah pihak yang terlibat di dalam kawasan potensi wisata alam tersebut.
Namun, sampai saat ini hasilnya masih nihil alias belum ada yang bisa dihubungi untuk nasib ke depan tempat wisata itu.
"Kami sudah berusaha mencari orang-orang di sana dan menghubungi orang yang dulu, tapi katakanlah yang menjadi kontak itu sudah tidak bisa. Mungkin nomornya ganti. Dan saya tanya ke beberapa teman juga tidak tahu lagi siapa yang mengelola di sana," jelas Markus.
Di sisi lain, pihaknya mencatat saat aktivitas di Pantai Kuwaru masih aktif, rata-rata dalam sehari ada 40-90 wisatawan.
Kendati demikian, jumlah tersebut, kata Markus memang tidaklah banyak.
Akan tetapi, apabila dikelola kembali dengan tatanan yang sedemikian rupa, maka berpotensi mendatangkan wisatawan.
Pengakuan Perempuan Dokter Gadungan di Sedayu Bantul: Sempat Punya Cita-cita Jadi Dokter dan Khilaf |
![]() |
---|
Aiptu Setyo Prabowo Apresiasi Relawan yang Aktif Ciptakan Kamtibmas yang Aman, Tertib dan Kondusif |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Perempuan Dokter Gadungan di Bantul, Tipu Korban hingga Rp500 Juta |
![]() |
---|
Jelang Hari Kesaktian Pancasila, PLN Dukung Wisata Tubing Genting Menjadi Destinasi Unggulan |
![]() |
---|
Percepat Pengadaan Bus Sekolah, Dishub Bantul Ajukan Proposal ke Kemenhub hingga CSR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.