Harga Jual Cabai di Bantul Masih Tinggi

Ketua Kelompok Tani Pasir Makmur di Kabupaten Bantul, Sumarna, mengatakan untuk harga cabai tersebut cukup bervariasi.

Tribunjogja.com/Gaya Lufityanti
ilustrasi cabai 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Harga jual cabai di Kabupaten Bantul disebut-sebut masih tinggi.

Kondisi itu sudah terjadi sejak sebulan terakhir.

Ketua Kelompok Tani Pasir Makmur di Kabupaten Bantul, Sumarna, mengatakan untuk harga cabai tersebut cukup bervariasi.

Namun, kini pihaknya baru mengetahui perkembangan harga jual dua jenis cabai yakni cabai rawit merah dan cabai merah keriting.

"Iya, Rp90 ribu per kilogram, bahkan ada yang Rp100 ribu per kilogram. Itu cabai rawit yang ori, cabai rawit merah. (Lalu) di kisaran Rp50 ribu per kilogram (untuk cabai merah keriting)," katanya saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).

Sedangkan harga jual sebelumnya sempat anjlok dan pernah hanya menyentuh Rp13 ribu per kilogram untuk cabai rawit merah serta Rp6 ribu-Rp7 ribu per kilogram untuk cabai merah keriting.

"Tapi, gagal panen di sini. Kemarin itu ada yang baru panen, tiga petik langsung pohonnya kering, mati semua. Mungkin (karena) bakteri atau apa kami juga belum tahu (penyebab tanaman cabai mati, hingga akhirnya gagal panen)," tutur dia.

Namun, Sumarna sendiri mengaku bahwa di lahannya saat ini, belum ada cabai yang berhasil dipanen.

Pasalnya, di lahan tempat Sumarna baru masuk dalam masa tanam, sehingga memerlukan cukup waktu untuk akhirnya bisa merasakan hasil tanam tersebut.

Baca juga: Baru Seminggu Tinggal di Jogja, Suami Bumil Ini Nekat Curi Motor di Bantul

Di sisi lain, dengan harga jual cabai yang tinggi ini, Sumarna mengaku bahwa petani tidak bisa menikmati hasil tersebut.

Sebab, harga jual yang tinggi terjadi dikarenakan adanya kondisi belum waktu musim panen.

"Dan budidaya seperti ini (budidaya cabai saat musim hujan) kan cara merawatnya juga susah. Sebenarnya, SOP-nya belum ketemu. Kalau SOP-nya sayuran kan sudah ketemu. Jadi, ini baru mau uji coba SOP yang cabai rawit," tutur dia.

Lanjutnya, SOP terhadap tanaman cabai diberikan untuk meningkatkan tumbuh kembang cabai, sehingga diharapkan cabai dapat menghasilkan panen yang maksimal.

"SOP-nya itu kan di musim hujan, kalau secara logika kan enggak perlu disiram karena (tumbuhan) basah. Tapi, ternyata itu harus tetap disiram untuk menghilangkan tanah pasir yang melengket di batang dan daun tanaman," papar Sumarna.

Lalu, apabila ada sinar matahari dan kondisi tanaman cabai pada bagian batang maupun daun masih terdapat pasir, maka akan menghambat perkembangan tanaman cabai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved