Harga Cabai di Gunungkidul Berangsur Turun, Disdag Sebut Pasokan Mulai Stabil 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul menyebut harga komoditas cabai mulai berangsur turun dari harga yang sebelumnya mencapai Rp100 ribu per kilogram. 

Berdasarkan data Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, per hari ini, Senin (20/1/2025) menunjukkan harga cabai rawit merah seharga Rp68 ribu per kilogram.

Sedangkan cabai rawit merah seharga Rp25 ribu per kilogram.

Kepala Bidang Perdagangan Disdag Gunungkidul, Ris Heryani, mengatakan berangsurnya  turun harga komoditas cabai disebabkan karena pasokan mulai stabil.

Pasalnya, sejumlah sentra cabai di Kabupaten Gunungkidul mulai panen.

"Sentra-sentra cabai di Gunungkidul sudah mulai panen, seperti di Karangrejek, Wonosari, Duwet, Plembutan, Playen, Bendung dan Kalitekuk. Semoga cuaca terus membaik dan suplai cabai tersedia semakin lancar,"paparnya, Senin (20/1/2025).

Dia mengakui cukup sulit untuk mempercepat harga komoditas cabai agar segera stabil.

Sebab, cabai merupakan komoditas tidak awet sehingga tidak bisa dilakukan operasi pasar.

"Sejauh ini, kami hanya melakukan pemantauan agar barang tetap tersedia. Sebab, untuk cabai tidak bisa dilakukan operasi pasar karena sifatnya barang yang tidak awet tadi,"ujarnya.

Baca juga: Imbas Siklon Tropis Sean, Nelayan di Gunungkidul Sudah Seminggu Tidak Melaut

Meskipun harganya sudah turun, sejumlah konsumen masih mengeluhkan harga komoditas cabai  di pasar masih tergolong mahal.

Seperti yang dialami Nur Jannah (30) seorang pedagang nasi ramesan di Wonosari.

Dia mengatakan harga cabai yang dibeli pagi tadi, harganya masih di harga Rp80 ribu per kilogram.

"Harga segitu masih mahal ya, biasanya kan diharga Rp50 ribu per kilogram ,"terangnya.

Dirinya pun berharap agar pemerintah bisa segera mencari solusi agar komoditas cabai di pasar bisa segera stabil.

"Ya, harapannya bisa segera normal aja seperti dulu  Apalagi, seperti saya ini yang butuh cabai cukup banyak untuk berjualan. Kalau nanti harga dagangannya dimahalkan , yang ada pelanggan malah kabur,"urainya. (*)