Aktivitas Gunung Merapi, Kamis 16 Januari 2025: Teramati 7 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

Dalam periode pengamatan yang sama, Gunung Merapi tercatat 30 kali gempa guguran (Amplitudo: 2-20 mm, Durasi: 65.05-213.1 detik).

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Gunung Merapi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2968 mdpl) mengalami 7 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter, selama masa pengamatan Kamis (16/1/2025), pukul 00.00-06.00 WIB. 

Di samping itu, dalam periode pengamatan yang sama, tercatat 30 kali gempa guguran (Amplitudo: 2-20 mm, Durasi: 65.05-213.1 detik).

Sampai sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.

Adapun cuaca Gunung Merapi pagi ini cenderung mendung dan berawan, dengan angin yang dominan bertiup lemah ke arah timur dan barat.

Sementara, suhu udara berada di kisaran 18.8-20 °C, kelembaban udara 76-90.3 persen dan tekanan udara 870.9-918 mmHg. 

Lebih lanjut, BPPTKG Yogyakarta juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh sebab itu, masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved