Tol Yogyakarta Solo

Tol Yogyakarta-Solo Paket 2.2 di Wilayah Sleman, Ada Makam Tokoh Leluhur Dipindah 

Proyek pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo seksi 2, paket 2.2 yang menghubungkan junction Sleman di Kalurahan Tirtoadi dengan Trihanggo

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Santo Ari
Trase Tol Yogyakarta-Solo di wilayah Yogyakarta 

Tribunjogja.com SlemanMakam Kyai Kromo Ijoyo atau Mbah Celeng, yang tergerus pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo paket 2.2 di Padukuhan Ketingan, Kalurahan Tirtoadi, Mlati, Kabupaten Sleman bakal dipindahkan tahun depan. 

Tahapan relokasi, dimulai dengan menyiapkan area komplek makam pengganti, yang kini pembangunannya sudah mencapai 80 persen. 

"Kalau sekarang (pembangunan area makam penggantinya) sudah mencapai 80 persen. (Di komplek makam pengganti) sudah dicor. 

Pembangunan makam Baru Mbah Celeng atau Kyai Kromo Ijoyo di dusun Ketingan, Tirtoadi, Mlati, kabupaten Sleman.
Pembangunan makam Baru Mbah Celeng atau Kyai Kromo Ijoyo di dusun Ketingan, Tirtoadi, Mlati, kabupaten Sleman. (Dok.Istimewa)

"Nanti ada pagarnya, tinggal di lepo sama nanti ada ornamennya," kata Pejabat Humas PT Adhikarya Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo paket 2.2, Agung Murhandjanto, Senin (30/12/2024). 

Kyai Kromo Ijoyo merupakan seorang tokoh yang dihormati sebagai leluhur dan tokoh adat masyarakat setempat. 

Sebab itu, makam yang dipercaya sebagai tokoh pertama penghuni dusun Ketingan ini dipindahkan tidak jauh dari lokasi semula. 

Artinya, lahan yang disiapkan sebagai  tempat relokasi makam ini masih diseputar dusun Ketingan.

Komplek makam pengganti didesign lebih tinggi, sehingga dibuat tangga bagi orang yang akan berziarah. 

Posisi lubang makam disiapkan di bagian tengah. Nantinya, ada pagar yang mengitari komplek makam. 

Kemudian dilengkapi gapura dan ornamen kuncup melati seperti ciri khas dari bangunan Keraton Ngayogyakarta.  

Meski pembangunan komplek makam pengganti sudah cukup signifikan, namun rencana pemindahan makam direncanakan tahun depan. 

"Prosesi pemindahan direncanakan pertengahan 2025. Sekarang sudah 80 persen. Nanti di pertengahan tahun depan, komplek makam pengganti otomatis sudah selesai, ketika makam akan dipindahkan," ujar dia. 

Carik Kalurahan Tirtoadi, M. Ridwan sebelumnya telah menyampaikan jika lahan relokasi untuk pemindahan makam Kyai Kromo Ijoyo lokasinya berada tidak jauh dari makam semula dan masih berada di dusun Ketingan. 

Lebih tepatnya berada di sisi timur pemukiman dusun Ketingan, sebelah utara trase jalan tol. Lahan yang disiapkan lebih kurang seluas 200 meter persegi. 

"Relokasinya di lahan sawah yang kurang produktif. Di sisi timur pemukiman dusun Ketingan. Luasnya kalau tidak salah 200 meter persegi," katanya. 

Pengadaaan Tanah Tol Yogyakarta-Solo

Jalan Tol Tol Yogyakarta-Solo Paket 2.2
Jalan Tol Tol Yogyakarta-Solo Paket 2.2 (PUPR)

Proyek pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Solo seksi 2, paket 2.2 yang menghubungkan junction Sleman di Kalurahan Tirtoadi dengan Trihanggo bakal dikebut. 

Sebab, pengadaan tanah untuk kebutuhan proyek strategis nasional itu, kini sudah hampir tuntas. Diluar Tanah Kas Desa (TKD), pembebasan tanah milik warga yang terdampak hanya menyisakan satu bidang. 

"Pengadaan tanah yang SHM sudah 99 persen. Tinggal 1 bidang kita konsinyasi, karena ada ahli waris yang belum diketemukan," kata Humas PT Adhikarya, Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo paket 2.2, Agung Murhandjanto, Sabtu (28/12/2024). 

Kebutuhan lahan untuk jalan Tol Yogyakarta-Solo paket 2.2 ini sebanyak 654 bidang atau setara 28.65 hektar. 

Progres per-11 Desember, lahan terdampak yang sudah dibebaskan 613 bidang, atau 24.01 hektar. 

Jika diprosentase maka sekira 83.8 persen. Terdapat 41 bidang (4.65 hektar) setara 16.2 persen yang belum dibebaskan. 

Menurut Agung, jumlah lahan yang belum dibebaskan tersebut, merupakan Tanah Kas Desa (TKD). Adapun lahan milik warga, hanya menyisakan satu bidang saja. Pekerjaan proyek jalan Tol Yogyakarta-Solo paket 2.2 ini, telah dimulai tahun lalu.

Pembangunan jalan tol sepanjang lebih kurang 4 kilometer ini, diawali dari Kalurahan Tirtoadi, tepatnya di junction Sleman yang terintegrasi langsung dengan Jalan tol Jogja - Bawen seksi 1. 

Jalan tol lalu membujur ke timur ke arah Trihanggo. 

Adapun design kontruksinya, dari wilayah Mlati hingga sebelum Ringroad Utara Sleman adalah at grade. Sedangkan memasuki di atas Ringroad Sleman dibangun elevated atau melayang. 

Jalan bebas hambatan ini dibangun dengan target rencana 871 hari. Sejauh ini sudah terealisasi 553 hari, yang berarti tinggal menyisakan 318 hari lagi masa pembangunan. Di sisa waktu yang ada, Agung optimis, pembangunan jalan tol paket 2.2 ini bakal rampung sesuai target yang ditentukan. 

"Kami optimis. Tinggal tunggu tanggal mainnya, kita akan ngebut (pembangunannya). Target kami Oktober (2025)" ujarnya. (Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved