Dispar Gunungkidul Imbau Pengelola Wisata Maksimalkan Pengawasan dan Keamanan Wisatawan

Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul mengimbau semua pemilik dan pengelola objek wisata agar memperketat pengawasan selama libur nataru

Tribunjogja.com/Nanda Sagita
Penampakan sejumlah kapal nelayan saat bersandar di Pantai Baron, beberapa waktu lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul mengimbau semua pemilik dan pengelola objek wisata agar memperketat pengawasan selama libur akhir tahun Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Kepala Dispar Gunungkidul Oneng Windu mengatakan pengetatam pengawasan ini guna meminimalisir terjadinya insiden atau bencana alam di kawasan objek wisata, terlebih lagi di musim penghujan seperti ini.

"Kami sudah menyosialisasikan agar pengelola objek wisata melaksanakan upaya pengurangan risiko, agar masyarakat merasa aman dan nyaman dalam berwisata," tuturnya saat dikonfirmasi pada Kamis (26/12/2024).

Ia mengungkapkan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul untuk  memetakan potensi bencana dalam di kawasan destinasi wisata. 

Kemudian sebagai langkah antisipasi, Dispar juga sudah memasang sejumlah petunjuk evakuasi di berbagai lokasi di kawasan wisata untuk mengantisipasi keadaan darurat, termasuk membangun posko keamanan.

"Pemasangan petunjuk di tempat wisata ini bertujuan agar para wisatawan mengetahui area mana saja yang boleh dan area yang tidak boleh atau berbahaya terutama di kawasan Pantai, guna  menghindari kejadian yang tidak diinginkan,"paparnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pohon Waru Setinggi 15 Meter Tumbang di Jalan Jogja-Solo, Antrean Kendaraan Mengular

Sementara itu, Kepala Bidang Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi mengatakan pihaknya menyiagakan 30 personel dalam menghadapi potensi bencana saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Puluhan personel tersebut ditempatkan di lokasi-lokasi yang akan dijadikan tempat berlibur bagi masyarakat.

"Kami juga mendirikan posko terutama di kawasan wisata pantai. Tentunya kami juga melibatkan tim rekasi cepat maupun relawan setempat,"ujarnya.

Upaya antisipasi ini merupakan tindak lanjut dari prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan longsor, cukup tinggi pada akhir Desember ini.

"Maka dari itu, ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan untuk meminimalisir potensi dampak bencana yang akan terjadi. Kami pun lakukan sosialisasi terkait kebencanaan ini, misalnya jika ada tebing yang rawan di sekitar pantai ataupun daerah yang berpotensi terdampak, masyarakat dapat segera dievakuasi ke tempat aman,"tandasnya. (ndg)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved