Urai Kepadatan Lalin, Dishub Kota Yogya Optimalkan ATCS dan Skema Buka Tutup

Skema buka tutup disertai optimalisasi sistem ATCS dijalankan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogya selama Nataru

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
Dok Dishub Kota Yogya
Personel Dishub dan Polresta Yogyakarta memasang water barrier di Jalan Abu Bakar Ali yang mengarah masuk ke Malioboro, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Skema buka tutup disertai optimalisasi sistem area traffic control system (ATCS) dijalankan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogya selama libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Upaya tersebut diterapkan untuk mengurai peningkatan arus lalu lintas dan volume kendaraan yang masuk Kota Yogya hingga awal 2025 mendatang.

Kepala Dishub Kota Yogya, Agus Arif Nugroho, mengatakan, ada beberapa area yang diprediksi mengalami lonjakan arus, khususnya di kawasan Tugu Malioboro Kraton (Gumaton). 

Di samping itu, beberapa simpang seperti simpang Sentul, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Abu Bakar Ali, Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Jalan Bhayangkara, Jalan Bantul dan Jalan AM Sangaji.

"Karena di titik-titik itu ada gereja dan di masa Natal ada kegiatan peribadatan terutama pada tanggal 24 dan 25 Desember," katanya, Selasa (24/12/2024).

Sedangkan di malam tahun baru, peningkatan arus kendaraan bakal terjadi di kawasan Malioboro, Titik Nol Kilometer, kawasan Tugu Yogya, Kleringan, Kridosono, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Dr Soetomo dan beberapa ruas jalan lain.

Pada kawasan itu, terutama Gumaton, menjadi tempat favorit masyarakat maupun wisatawan menikmati malam pergantian tahun.

"Kami memetakan titik-titik yang menjadi daerah tujuan masyarakat. Mayoritas di kawasan Gumaton. Sehingga kami akan melakukan upaya-upaya untuk mengalirkan kendaraan dan menghindari stuck," terangnya.

Menghindari Macet di Malioboro, Wisatawan Diminta Berjalan Kaki

Untuk mengurai peningkatan arus kendaraan, Dishub pun mengoptimalkan ATCS di simpang-simpang jalan yang terdapat alat peraga lalu lintas (APILL). 

Sistem ATCS dapat memantau kondisi lalin melalui kamera CCTV dan mengatur durasi lampu APILL, guna mengurai kepadatan lalu lintas dari ruang kontrol. 

Misalnya, saat terjadi peningkatan arus lalu lintas maka durasi lampu hijau pada APILL di ruas jalan tersebut akan ditambah.

Lebih lanjut, Kadishub pun mengungkapkan, sejauh ini total ada 58 simpang ber-APILL di Kota Yogyakarta dan 38 simpang diantaranya sudah terpasang ATCS. .

"Kami meningkatkan kelancaran lalu lintas dengan menganalisis kondisi arus lalu lintas, sehingga durasi lampu APILL bisa diatur sedemikian rupa," ujarnya.

Namun demikian, tetap ada ruang bagi Dishub dan kepolisian untuk melakukan diskresi pengaturan lalu lintas pada kondisi dan waktu-waktu tertentu. 

Caranya dengan melakukan sistem buka tutup lalu lintas di beberapa ruas jalan yang mengalami lonjakan volume kendaraan secara signifikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved