Viral Medsos

VIRAL Dokter Koas Babak Belur Gara-gara Jadwal Piket Libur Nataru

Luthfi, seorang dokter koas, mengalami penganiayaan yang membuatnya babak belur

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist
VIRAL Dokter Koas Babak Belur Gara-gara Jadwal Piket Libur Nataru 

TRIBUNJOGJA.COM – Sebuah peristiwa mengejutkan menggemparkan dunia medis di Palembang.

Luthfi, seorang dokter koas, mengalami penganiayaan yang membuatnya babak belur.

Insiden ini terekam dalam video yang viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah.

Dalam video berdurasi 12 detik tersebut, terlihat seorang pria berbaju merah memukuli wajah Luthfi yang mengenakan pakaian dokter.

Kejadian ini terjadi di lantai dua sebuah tempat makan, di mana seorang wanita paruh baya – yang diduga ibu dari junior korban – juga terlihat berusaha melerai.

Akibat penganiayaan itu, Luthfi menderita luka memar pada wajah dan mata hingga harus menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Muhamad Hasan, Palembang.

Pemicu

Berdasarkan informasi yang dilansir Tribun Medan, konflik ini bermula dari jadwal piket akhir tahun yang diatur oleh Luthfi sebagai chief koas di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Orang tua salah satu junior, yang tidak terima anaknya dijadwalkan piket pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), diduga menjadi pemicu insiden tersebut.

Korban dikabarkan telah mengganti jadwal piket hingga tiga kali, namun tetap memicu ketidakpuasan.

Pada hari kejadian, korban bertemu dengan ibu dari juniornya untuk membahas masalah tersebut. Pertemuan yang awalnya untuk mediasi itu berubah menjadi insiden kekerasan.

Peristiwa ini memicu reaksi luas di media sosial. Banyak netizen menyayangkan tindakan penganiayaan tersebut dan mengingatkan bahwa profesi dokter memang menuntut kesiapan bekerja tanpa mengenal waktu libur.

“Kalau tidak kuat mental, jangan jadi dokter. Nakes harus siap melayani kapan saja,” tulis salah satu pengguna Instagram.

“Gempa, halilintar, Natal, Tahun Baru, bahkan tsunami, dokter harus tetap siap jaga dan melayani pasien,” tambah akun lain.

“Kalau memang tak mau piket di hari besar, kenapa memilih profesi ini?” sorot seorang pengguna.

“Nakes itu sensitif dengan kata ‘libur panjang’ atau ‘cuti bersama’, karena sering kali mereka tidak mendapatkan privilege itu,” tulis akun lainnya yang mengungkap realitas tenaga kesehatan. “Semoga Tuhan selalu memberkahi hidup para nakes,” tambahnya.

Luthfi telah melaporkan kasus ini ke SPKT Polda Sumatera Selatan dan menjalani proses visum sebagai bukti.

Selain itu, pihak kepolisian tengah mendalami insiden ini dan akan memanggil semua pihak terkait untuk dimintai keterangan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved