Pengusaha Kuliner Hingga Ibu Rumah Tangga di Kulon Progo Resah dengan Naiknya Harga LPG 3 Kg
Harganya ditetapkan menjadi Rp18.000,00 dari sebelumnya Rp15.500,00 per tabung.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemda DIY telah menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) tabung gas Liquid Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram di tingkat pangkalan.
Harganya ditetapkan menjadi Rp18.000,00 dari sebelumnya Rp15.500,00 per tabung.
Kenaikan tersebut berlaku di untuk seluruh kabupaten/kota di DIY, termasuk Kulon Progo.
Pengusaha kuliner pun langsung bereaksi dengan kebijakan tersebut.
"Ya resah juga, kok naiknya langsung tinggi seperti itu," kata Wagiyem, pengelola kantin pegawai di Kapanewon Wates, Kulon Progo, pada Rabu (11/12/2024).
Keresahannya bukan tanpa alasan, sebab kebutuhan LPG 3 kg untuk operasional kantinnya terbilang besar.
Setidaknya dibutuhkan 30 tabung gas 3 kg dalam sebulan untuk kebutuhan memasak makanan di kantin.
Wagiyem mengatakan LPG 3 kg jadi komponen paling besar untuk operasional kantin.
Kenaikan HET tersebut pun bisa berpengaruh ke harga makanan, namun ia serba salah jika harus ikut menaikkan harganya.
"Kalau mau naikin harga makanan juga susah, kasihan pembeli," ujarnya.
Baca juga: HIMKI DIY Buka Peluang Ekspor Bagi Pengusaha Kerajinan Kulon Progo Lewat Forum Business Matching
Kenaikan HET gas 3 kg juga berpengaruh pada kebutuhan dapur rumah tangga Wagiyem.
Sebab ia harus mengeluarkan ongkos lebih besar untuk membeli isi ulang tabung gas 3 kg.
Adapun ia membutuhkan sekitar 4 tabung gas 3 kg dalam sebulan untuk kebutuhan rumah tangganya.
Namun ia memiliki cara agar tetap bisa berhemat dalam menggunakan gas untuk memasak.
"Kadang saya selingi memasak pakai tungku kayu bakar, biar lebih hemat," jelas Wagiyem yang tinggal di Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap ini.
Pedagang jajanan di Alun-alun Wates, Dwi Purwanti juga keberatan dengan kebijakan naiknya HET gas 3 kg tersebut.
Sebab ia menggunakannya setiap hari untuk memasak dagangannya.
Belum lagi terkadang ia kesulitan mendapatkan tabung gas 3 kg di warung karena kosong.
Ia pun mengatakan harga makanan yang ia jual bisa ikut dinaikkan dengan naiknya harga gas 3 kg.
"Padahal dagangan saya juga lagi sepi sekarang, tidak setiap saat ramai," ungkap Dwi.(*)
Proyek JJLS Empat Lajur di Kulon Progo Masih Menggantung, Warga Belum Terima Ganti Rugi |
![]() |
---|
Pakai Pita Hitam Simbol Keprihatinan, Pemkab Kulon Progo Berkaca, Tunda Kegiatan Seremonial |
![]() |
---|
Rangkaian HUT Ke-74 Kabupaten Kulon Progo Resmi Dimulai Lewat Pameran Manekawarna 2025 |
![]() |
---|
Cegah Korupsi di Kulon Progo, Ini Cara KPK Ambil Peran |
![]() |
---|
Warga Karangwuni Merasa Dipermainkan Pemerintah: Kadung Berutang, Janji Pencairan UGR JJLS Tak Jelas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.