DBD di Sleman Tembus 1.960 Kasus, Dua Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Sepanjang tahun ini, dilaporkan ribuan orang terjangkit DBD dan dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bumi Sembada melonjak.
Sepanjang tahun ini, dilaporkan ribuan orang terjangkit DBD dan dua di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mencatat, data akumulasi dari Januari hingga Desember ini terdapat 1.960 kasus DBD.
Puncak kasus terjadi di bulan Mei 2024 lalu.
"Kasus DBD sampai dengan minggu ke-49 ada 1 960 kasus, 2 meninggal dunia.Puncaknya pada bulan Mei 2024," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati, Selasa (10/12/2024).
Yuli menyebut, puncak kasus yang diakibatkan serangan nyamuk aedes aegypti ini terjadi di bulan Mei.
Artinya di bulan Desember ini sebenarnya kasus sudah mulai melandai.
Ia mencatat di bulan Desember ini, data yang dilaporkan ada 3 kasus.
Kendati angka kasus cenderung mengalami penurunan, namun tetap diwaspadai.
Masyarakat diimbau meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
Baca juga: 4 Orang di Sleman Meninggal Dunia Akibat Leptospirosis, Dinkes Minta Warga Lebih Waspada
Air di bak kamar mandi dibuang secara berkala dan menggunakan obat pembunuh jentik nyamuk (Abate).
Lalu melakukan 3M yaitu menguras tempat yang menjadi perindukan nyamuk, menutup rapat tempat penampungan air, dan terakhir memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Tidak kalah penting adalah perlindungan diri.
"Lindungi diri dengan kelambu, dan penggunaan anti nyamuk," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengingatkan, perindukan nyamuk bisa berkembang di mana saja bahkan melalui genangan yang ada di dalam rumah, seperti tempat penampungan air maupun kolam.
Sebab itu, gerakan satu rumah satu jumantik (G1R1J) sangat penting.
Adapun temuan kasus DBD di Sleman, berdasarkan golongan umur, terjadi hampir di semua rentang usia mulai dari balita hingga lebih dari 60 tahun.
"Paling banyak umumnya di rentang usia 6-18 tahun," terang Cahya.(*)
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini, Cerah dan Berawan |
![]() |
---|
Bupati Sleman Kukuhkan Dewan Pendidikan, Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan |
![]() |
---|
Ini Kabupaten Penghasil Buah Naga Terbanyak di DIY, Sleman Ranking 1 |
![]() |
---|
PSS Sleman Berencana Luncurkan Tim 22 Agustus di Stadion Maguwoharjo |
![]() |
---|
Mural One Piece di Triharjo Sleman Didatangi Aparat, Lalu Dihapus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.