Berita Sleman Hari In
Hingga November, 164 Anak di Sleman Jadi Korban Kekerasan
Sepanjang tahun 2024 ini sudah ada 164 anak di Sleman yang menjadi korban kekerasan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus kekerasan terhadap anak di Bumi Sembada terbilang masih cukup tinggi.
Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman mencatat, Januari hingga November terdapat 164 anak menjadi korban kekerasan. Ratusan anak ini mengalami kekerasan fisik, psikis hingga kekerasan seksual.
Tingginya kasus kekerasan pada anak ini tentu menjadi warning bagi semua pihak.
Kepala DP3AP2KB Sleman, Wildan Solichin mengatakan pihaknya sudah berupaya dengan beragam cara agar kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Sleman bisa ditekan.
Di antaranya melalui Forum Anak Sleman untuk menghadirkan psikolog maupun mengedukasi tentang bahaya bermedia sosial, judi online hingga pornografi.
Harapannya, melalui forum anak ini bisa menjadi agen untuk menularkan ke teman-teman sebayanya.
Disamping itu, program psikolog goes to school juga dilakukan.
Di sekolah, psikolog melakukan skrining untuk mengetahui kondisi anak-anak di sekolah.
Apakah kondisinya baik-baik saja atau ada masalah.
Ternyata hasil skrining yang ditangani psikolog terdapat beragam masalah.
Ada yang sampai halusinasi, hingga berkeinginan bunuh diri.
"Nah ini memang saya katakan, kalau seperti ini caranya, warning lah. Jadi ini sudah darurat, kita harus betul-betul mencari terobosan, cara untuk bagaimana memahamkan kepada anak dan bahkan kepada orang tua. Jadi ini problemnya seperti itu," kata Wildan, Kamis (5/12/2024).
Menurut dia, ada problem yang dihadapi ketika upaya edukasi dalam forum parenting coba dilakukan di sekolah.
Pihak sekolah ternyata kesulitan untuk menghadirkan orangtua si anak yang pihak sekolah mentatnya bermasalah.
Ketika forum parenting orangtua siswa saja tidak datang maka edukasi tidak mungkin tersampaikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.