Makan Bergizi Gratis

Makan Bergizi Rp10 Ribu Per Anak, Ortu Murid di Klaten: Sampai Mana?

Keputusan pemerintah yang menetapkan alokasi anggaran MBG menjadi Rp10 ribu per anak

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
Siswa SD Negeri 2 Nangsri di Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sedang menikmati makan bergizi gratis, Kamis (21/11/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, belum lama ini menetapkan anggaran makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp10 ribu per anak. 

Jumlah tersebut diketahui menyusut dibandingkan rencana sebelumnya yang direncanakan sebesar Rp15 ribu per anak. 

Keputusan pemerintah yang menetapkan alokasi anggaran MBG menjadi Rp10 ribu per anak, mendapatkan berbagai respon dari masyarakat, khususnya para orang tua murid di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Seorang wali murid salah satu SD negeri di Kabupaten Klaten, Handoko (35), mengaku sangat mendukung program makan bergizi gratis itu. 
Lantaran, program tersebut dinilai membantu orang tua dalam memberikan makan bergizi untuk anaknya. 

Kendati demikian, Handoko mengaku resah dan khawatir saat mengetahui jumlah alokasi program makan bergizi gratis hanya sebesar Rp10 ribu per anak. 

Menurutnya dengan nominal tersebut sangat kurang untuk mencukupi asupan makanan bergizi yang sesuai standar atau mencukupi kebutuhan empat sehat lima sempurna. 

"Kalau Rp10 ribu per anak, paling dapat nasi sama lauk ayam, itu pun sudah lumayan. Tapi alokasi Rp10 ribu itu sampai mana? Belum bisa mencukupi makanan bergizi yang minimal ada susu, buah, daging, sayur, dan nasi," ucap Handoko kepada Tribunjogja.com, Senin (2/12/2024).

Dia mengaku sangat mendukung program pemerintah itu. Tetapi ia ingin pemerintah kembali mengevaluasi jumlah alokasi yang akan direalisasikan dalam program tersebut. 

"Menurut saya sekitar Rp25 ribuan (per anak) baru masuk untuk merealisasikan makanan bergizi," kata ayah yang anaknya duduk di bangku Kelas 5 SD itu. 

Wali murid seorang siswa yang duduk di bangku Kelas 2 SD, Liana (33), juga menilai program makan bergizi gratis akan sangat membantu. 

Namun, dengan alokasi Rp10 ribu per anak dinilai kurang untuk memenuhi kriteria makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna. 

Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu, Orang Tua: Sekarang Mana Cukup?

"Kalau alokasi segitu paling dapat nasi sama lauk telur atau nugget. Tapi masak anak-anak mau dikasih menu itu terus setiap hari, takutnya bosan. Apalagi kalau ada anak yang tidak suka menunya," kata dia.

Liana mengungkapkan, sebenarnya di sekolah swasta tempat putrinya belajar juga sudah memberikan makan siang. Namun, makan siang itu dibayar berbarengan dengan pembayaran SPP dan ekstrakulikuler. 

Dikatakan menu yang diberikan dalam makan siang itu semisal nasi goreng, lele, abon, telur, dan kuah kuning seperti soto maupun kare.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved