Rangkuman Materi Sejarah Kelas 12 SMA Bab 1 Unit E Bagian 2: Peran Seniman dan Sastrawan

Rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 12 SMA Bab 1 Unit E Bagian 2 mengenai Peran Seniman dan Sastrawan dalam Revolusi Nasional.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 12 SMA
Buku Sejarah Kelas 12 SMA 

TRIBUNJOGJA.COM – Dalam setiap peperangan, propaganda memiliki peran yang sangat strategis. 

Di masa perjuangan kemerdekaan, seni menjadi salah satu alat propaganda yang efektif untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan menjatuhkan moral musuh. 

Kali ini kita akan belajar materi Sejarah kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka Bab 1 tentang Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan terkhusus Peran Rakyat dalam Revolusi Nasional

Materi ini dilansir dari buku Sejarah karya Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, dan Aan Ratmanto. 

Pada materi kali ini, siswa diharapkan mampu menggunakan sumber-sumber sejarah untuk menganalisis secara kritis dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya dari upaya Belanda yang ingin menduduki kembali wilayah jajahan serta merefleksikan sejarah perjuangan bangsa untuk kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.

Buku Sejarah Kelas 12 SMA
Buku Sejarah Kelas 12 SMA (Buku Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 12 SMA)

Berikut di bawah ini rangkuman materi Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas 12 SMA Bab 1 Unit E Bagian 2

Peran Seniman dan Sastrawan dalam Revolusi Nasional  

Dibanding para politisi dan militer, peran para seniman dan sastrawan memang kurang menonjol dalam catatan sejarah.

Namun, peran mereka dalam perjuangan kemerdekaan cukup penting dan masih bisa kita nikmati hingga saat ini.

Karya ini ada yang dituangkan dalam medium tembok dan selebaran, ada juga yang mengisi ilustrasi atau karikatur di surat kabar. 

Mereka menggunakan alat dan media yang sangat sederhana untuk berkarya. 

Namun, keterbatasan tersebut tidak menghalangi para seniman untuk menyebarkan semangat perjuangan.

Peristiwa perang kemerdekaan dan masa revolusi rupanya ikut membentuk dan mengasah karakter seniman lukis Indonesia.

Seniman yang mengalami masa revolusi memiliki rekaman situasi kehidupan pada masa perjuangan fisik yang dituang melalui karya. 

Beberapa maestro lukis Indonesia seperti S. Sudjojono, Affandi, Dullah, dan Hendra Gunawan adalah contohnya.

Baca juga: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 12 SMA Bab 1 Unit D: Perubahan dari RIS Menuju NKRI

Di bidang seni peran, para seniman juga turut ambil bagian.

Pengalaman ini mereka tuangkan melalui sandiwara dan seni teater sebagai bahan refleksi sekaligus hiburan bagi rakyat. 

Beberapa contoh cerita yang dipentaskan di antaranya “Semarang”; “Awan Berarak” disutradarai oleh Murtono; “Mutiara dari Nusa Laut” karya Usmar Ismail, Sri Murtono, dan Djayakusuma; “Kisah Pendudukan Yogya” disutradarai oleh Dr. Huyung. 

Salah satu seniman peran yang produktif adalah Sri Murtono dengan karyanya “Di belakang Kedok Jelita”, “Revolusi”, “Di Depan Pintu Bharatayuda”, dan “Tidurlah Anakku”

Di bidang seni musik, lagu-lagu propaganda menjadi pembakar semangat rakyat dan para pejuang.

Lagu “Maju Tak Gentar” dan “Sorak-Sorak Bergembira” diciptakan oleh Cornel Simanjuntak pada awal masa revolusi.

Kedua lagu ini lahir dalam konteks pertempuran pemuda Indonesia melawan Belanda dan sekutu yang tidak seimbang dari segi peralatan senjata.

Lagu-lagu perjuangan juga berfungsi sebagai pengingat peristiwa revolusi, misalnya lagu “Halo-Halo Bandung” karya Ismail Marzuki yang merekam peristiwa Bandung Lautan Api.

Pada masa revolusi, para sastrawan ikut berjuang dengan menghasilkan karya yang mampu memperkaya pengalaman, menanamkan kesadaran, dan menumbuhkan kepekaan.

Salah satu pengarang produktif di masa Revolusi adalah Pramoedya Ananta Toer.

Antara tahun 1947 —1957, ia telah melahirkan enam novel dan beberapa kumpulan cerpen berlatar masa Revolusi.

 

Karya-karya seni yang dihasilkan oleh para seniman dan sastrawan pada masa Revolusi Nasional merupakan warisan berharga bagi bangsa Indonesia. 

Karya-karya tersebut tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur seperti nasionalisme, patriotisme, dan semangat perjuangan. ( MG Maryam Andalib )

Baca juga: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 12 SMA Bab 1 Unit E Bagian 1: Peran Perempuan dalam Revolusi Nasional

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved